PWMU.CO– Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) patut berbangga untuk kesekian kalinya. Hakam Junus, kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), akhirnya terpilih sebagai Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) di Griffith University Australia, Senin (25/06/2018). Hakam terpilih setelah mengantongi dukungan terbanyak dan mengalahkan dua kandidat kuat dari Cabang Victoria dalam proses perhitungan suara yang menjadi agenda penutup Kongres PPIA 2018.
Suara mayoritas dari 7 PPIA Cabang dan puluhan Ranting memastikan Hakam Junus layak mengemban amanah kepemimpinan untuk satu tahun kedepan. Sebanyak 22.000 mahasiswa Indonesia di Australia diwakili 7 Cabang dan puluhan ranting hadir di kegiatan itu. Terpilihnya Hakam tidak lepas dari visi misinya yang dipaparkan dan sepak terjangnya di kepengurusan PPIA pada periode sebelumnya sebagai Ketua Bidang Pendidikan.
Hakam saat ini berstatus sebagai Mahasiswa Doktoral di Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS), University of Wollongong, Australia. Ia adalah penerima beasiswa LPDP Kemenkeu RI. Semasa kuliah jurusan Hubungan Internasional Universitas Nasional (Unas) Jakarta, pria keturunan Minang ini sudah aktif dalam berbagai organisasi. Termasuk di IMM, Hakam tercatat sebagai kader dan pendiri IMM Komisariat Unas sebelum menyelesaikan studi S1 pada 2012 silam.
Setelah terpilih sebagai nahkoda baru PPIA, Hakam menyampaikan pesan hangat ke seluruh mahasiswa Indonesia, baik di Australia maupun di Indonesia. ”Sudah saatnya impact dari mahasiswa yang sedang studi di luar negeri bisa menjangkau lebih dalam kepada kebutuhan-kebutuhan bangsa kita. Kerjasama melalui berbagai organisasi di Indonesia selaku entrée point adalah salah satu target yang mungkin dilakukan PPIA tahun ini,” tutur Hakam kepada kontributor pwmu.co di Australia.
Sekedar diketahui, Hakam yang sehari-hari sibuk dengan disertasi doktoralnya merupakan kader yang gemilang baik secara intelektual maupun organisasi. Ia saat ini menjalani studi dengan beasiswa dari LPDP untuk kedua kalinya. Sebelumnya, pria yang dikenal sebagai aktivis kemaritiman oleh kawan-kawannya ini, mendapatkan beasiswa yang sama untuk studi di Australia national University (ANU).
Pada periode PPIA sebelumnya, Hakam adalah Manager dari Departemen Pendidikan PPIA. Bersama dengan rekan-rekan di bidangnya, membuat inovasi dan menyelenggarakan sebuah konferensi yang membahas keamanan kelautan Indonesia. Perhelatan terbesar PPI Australia itu menghasilkan beberapa poin-poin yang menjadi saran untuk pemerintah Indonesia (maharina)