PWMU.CO – Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) itu bukan sekedar perusahaan. Tapi juga berfungsi sebagai media dakwah. Demikian Nadjib Hamid MSi menyampaikannya dalam halal bi halal Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Madiun yang bertempat di Islamic Center, Ahad malam (24/6).
Dalam acara di jl Sumatra Mangunharjo Kota Madiun itu, Nadjib menceritakan testimoninya di daerah-daerah yang telah dia kunjungi. “Di suatu daerah A, saya bertanya pada seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah. Berapa lama bapak bekerja di sini? Dia menjawab 9 tahun pak. Satunya lagi menjawab 5 tahun,” cerita Nadjib.
“Nah kemudian saya tanya lagi. Selama itu berapa banyak orang yang sudah bapak ajak untuk ber-Muhammadiyah? Mereka berdua pada geleng kepala,” lanjut Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu.
“Di daerah yang lain, saya diundang sebuah Sekolah Dasar Muhammadiyah yang sudah unggul dan bagus. Saya tanya sama kepala sekolahnya, bapak sudah berapa lama mengajar dan jadi Kepala Sekolah di sini? Beliau menjawab 10 tahun. Dan, berapa orang yang sudah berhasil bapak ajak untuk berMuhammadiyah? Apa jawabannya coba,” tanya Nadjib yang kemudian dia jawab sendiri.
“Sama dia menggelengkan kepala dan menjawab. Insyaallah cuma satu, istri saya sendiri,” cerita Nadjib dengan ekspresi kecewa dan dibarengi senyum hadirin.
Calon Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Jawa Timur itu kemudian menuturkan bahwa kondisi yang dia ceritakan itu harus segera diatasi. “Karena masih banyak orang yang bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah itu ternyata tidak memahami semangat Kyai Dahlan yang memfungsikan AUM sebagai media dakwah.”
“Nah, mulai sekarang mindset berpikir semuanya saja, tanpa terkecuali, yang bekerja di AUM harus berkemajuan. Butuh peran pimpinan dan seluruh warga Muhammadiyah secara keseluruhan agar tidak pernah lelah memberikan pemahaman pada karyawan AUM bahwa AUM itu bukan hanya sekadar perusahaan pada umumnya. Tapi ada amanah di sana yaitu gerakan dakwah untuk membesarkan Muhammadiyah,” tegas Nadjib. (uzlifah)