PWMU.CO – Warga Muhammadiyah sudah seharusnya menyalurkan zakat, infaq, dan shadaqah melalui Lembaga Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu). Sebab, lembaga ini telah mendapat kepercayaan luas. Bukan saja dari warga Persyarikatan, bahkan dari non-Muhammadiyah. Demikian salah satu petikan ceramah Presiden Direktur (Presdir) Lazismu PP Muhammadiyah Andar Nubowo DEA dalam Pengajian Ahad Pagi di Masjid di Masjid Al Fatah, Kepatihan,(1/7)
Dalam pengajian yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulungagung itu, Andar menegaskan bahwa zakat, infaq, dan shadaqah yang dikelola Lazismu untuk kemaslahatan umat. “Khususnya dalam upaya pengentasan kemiskinan dan mendorong kemandirian ekonomi,” jelas Andar di depan jamaah yang memadati masjid yang juga dikenal dengan Masjid Putih itu.
Lazismu, lanjut Andar, merupakan upaya untuk memodernisasi gerakan infaq dan zakat warga Muhammadiyah dan Umat Islam. Lazismu sudah dipercaya oleh umat Islam, bukan saja warga Persyarikatan. “Saat ini Lazismu dapat waqaf tanah 60 hektar di Jonggol Bogor Jawa Barat,” cerita Andar tentang lahan yang kini didayagunakan sebagai sentra peternakan, pertanian, dan lain-lain.
“Itu bukan dari warga Persyarikatan,” lanjut Andar sambil menyatakan bahwa wakaf ini justru didapat dari seseorang yang dipercaya sebagai Bendahara Umum organisasi Islam lain. Hal ini, tegas Andar, Lazismu merupakan salah satu pihak yang dipercaya oleh umat Islam secara keseluruhan. Karena itu, warga Muhammadiyah sudah seharusnya menyalurkan ZIS-nya lewat Lazismu.
Dalam kesempatan itu, alumnus Sarbone University Prancis ini juga mengutarakan tentang 3 kunci kebahagian di dunia akhirat. Pertama, memberi dengan ikhlas, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Lail ayat ke 5 dan 6. “Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan)”,” tegas Andar di depan 500-an jamaah yang hadir.
“Dengan ruh ayat inilah Muhammadiyah hadir. Gerakan amal sholeh inilah yang membuat organisasi ini besar,” imbuh pria asli Wonosobo ini. Ketaqwaan menjadi kunci kedua dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Ketiga, berkata jujur, masih dalam surat al lail ayat 16, Allah menyerukan kepada umat manusia untuk berkata jujur dan ancaman api neraka kepada mereka yang berdusta. Kejujuran merupakan ciri utama seorang Muslim sebagaimana seorang Abu Bakar yang mendapatkan gelar ash sidiq.
Pada sisi lain, lanjut Andar, Allah mengancam akan menyusahkan di dunia dan akherat kepada tiga golongan yakni orang yang kikir, menumpuk harta, suka berdusta. Andar memberikan kritik kepada umat Islam yang khusuk dengan shalatnya, namun miskin dalam amal sosialnya dengan tidak mau berinfaq dan berzakat, “Mereka lupa bahwa zakat dan infaq itu penyempurna sholat,” tegasnya. Ada kurang lebih 300 T potensi zakat umat Islam di Indonesia, namun baru tergarap 1 T. (hendra pornama)