PWMU.CO –Sebagai warga Muhammadiyah, kita terbiasa berfikir penduduk negeri ini hanya Muhammadiyah. Jangan terbiasa berfikir penduduk NKRI hanya dihuni warga Muhammadiyah. Warga Muhammadiyah hanya bagian dari penduduk negara Republik Indonesia.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Lazismu Kabupaten Probolinggo, Ahmad Ridho Pambudi kepada PWMU.CO. Rabu (4/7/2018). Kung Ridho, demikian biasa disapa, dalam grup MPS PWM Jatim kemudian menyinggung soal langkah Lazismu menggandeng sebuah toko berjejaring. Dikatakan, kerjasama ini dimaksud untuk menjaring masyarakat luas berstatus sebagai anggota masyarakat biasa, yang belum jadi pengurus bahkan belum tercatat sebagai warga Muhammadiyah.
“Di samping itu, juga untuk menancapkan trust atau kepercayaan Muhammadiyah dalam hal ini lembaga amil zakat infaq dan shodaqoh Muhammadiyah secara rasional,” tutur Kung Ridho.
Dalam kesempatan itu, Kung Ridho menyampaikan bahwa trust masyarakat terhadap Muhammadiyah sangat besar. Dia kemudian mencontohkan ketika mengikuti kajian Ahad pagi 1 Juli 2018 di Tulungagung, dan mendengarkan tausiyah dari Presiden Eksekutif Lazismu Pusat Andar Nubowo. Di kesempatan itu, lanjut dia, Andar Nubowo menyampaikan kalau Bendahara Umum sebuah Ormas Islam non-Muhammadiyah justru mewakafkan tanahnya seluas 60 hektar di daerah Bojong Jawa Barat kepada Muhammadiyah. Adapun penggunaannya nanti diserahkan sepenuhnya kepada Muhammadiyah setempat.
“Seorang bendahara ormas terbesar mewakafkan tanah seluas itu, mungkin ada yang aneh, kenapa dia justru lebih mempercayai Lazismu dibanding mewakafkan pada induk organisasinya?” tanya pria kelahiran Kota Kediri yang kini tinggal di Probolinggo itu.
Anggota MPS PWM Jatim itu ini memberikan jawabannya. Menurut dia, hal ini bisa terjadi akibat mayoritas bangsa Indonesia lebih mengetahui kalau organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini lebih menjaga amanah.
Mengakhiri pembicaraannya, salah seorang penggerak Lazismu Kabupaten Probolinggo ini memprediksi karakter ormas di negeri ini lebih suka memilih Muhammadiyah adalah sebagai pendorong dan salah satu cara yang akan memperbesar amal usaha Muhammadiyah dalam dakwah mencerahkan umat (Dahlansae Pare Kediri)