PWMU.CO-kesempatan terladang tidak datang dua kali. Itu juga yang disadari kader-kader PW IPM Jatim ketika kebetulan berada di Probolinggo. Mereka menyempatkan diri bersilaturrahmi dengan seorang ibunda Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) dan pengurus Majelis Pelayan Sosial (MPS) PWM Jatim, Sri Ratna Nigsih di kediamannya di kota Probolinggo didampingi Ipmawan dan Ipmawati Kota/Kab Probolinggo beserta kader IPM Kab Kediri, Ahad (8/7/2018).
Kedatangan para kader IPM berjumlah sekitar 25 orang tersebut disambut baik bunda Ratna, panggilan akrabnya. Pengurus MPK Kota Probolinggo juga ikut datang menyambut mereka. “Mas, mbak, ayo masuk ambil kursi sendiri-sendiri ya,” kata bunda Ratna menyambut kader-kader yang masuk di ruang tamu kediamannya.
Sekertaris Umum PW IPM jatim Amirul Mu’minin selaku juru bicara menyampaikan rasa terima kasihnya pada bunda Ratna atas support dan bantuan terselengarahnya acara tiga bidang PW IPM Jatim di Kota Probolinggo. “Kami semua mengucapkan terima kasih banyak pada bunda,” kata Amirul Mu’minin yang langsung disambut dengan senyuman ramah oleh Bunda Ratna.
Perbincangan hangat seputar kegiatan Majelis Pelayan Sosial(MPS) pun terjadi antara mereka, mulai dari kegitan yatim piatu hingga ingin tahunya seorang bunda Aisyiyah atas perkaderan di IPM. “Mas, memang ada perkaderan di IPM?” tanya bunda Ratna, yang mengetahui bahwa PD IPM Kota Probolinggo telah lama vakum.
Ketua Umum PW IPM Jatim, Syahrul Ramadhan sepertinya langsung tanggap begitu mendapat pertanyaan spontan dari bunda Ratna. Orang nomor satu IPM Jatim inipun kemudian memberi penjelasan pada bunda Ratna. “Ada, bunda. Namanya PKTM 1 bagi Cabang/Ranting dan PKTM 2. PD IPM yang melaksanakan kegiatan tersebut,” jelas Syahrul Ramadhan yang dengan setia mendampingi kader IPM se-Jatim.
Dan masih panjang obrolan yang berlangsung antara bunda Ratna bersama 25 orang kader IPM yang hadir waktu itu. Akhirnya, dari obrolan dan silaturahmi bersama bunda Ratna dan kader PD IPM Kota Probolinggo memutuskan agar PD IPM Kota Probolinggo segera melaksanakan Musyda untuk menunjang pengkadera di Muhammadiyah. “Siapa lagi kalau bukan kalian, yang mengisi Muhammadiyah dan Aisyiyah” ungkap bunda Ratna dengan penuh rasa bangga.(Haqiqi)