PWMU.CO – Keutamaan menuntut ilmu menjadi perhatian Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr HM Saad Ibrahim MA ketika memberikan tausiah dalam acara Halal bi Halal dan pengajian Rutin Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Panceng di Desa Campurejo, Panceng, Gresik, Sabtu (14/7/18).
Saad mengutip hadits riwayat Ibnu Majah dan Abu Dawud: “Man salaka thariqan sahhalallahulahu thariqan minal jannah (siapa orang yang mencari ilmu, maka Allah mempermudah jalan menuju surga).”
Di surga, jelas Saad, orang-orang tersebut akan mendapatkan ampunan, ketenangan, dan ketenteraman. “Orang-orang yang berkumpul di masjid untuk ngaji, moco, mbahas ayat Alquran, orang-orang tersebut akan tentram hatinya. Rahmat Allah akan didapatkan, para malaikat datang mengitari orang yang mengaji tersebut, memintakan ampun ke Allah. Dan yang lebih utama lagi, Allah akan memujinya, membanggakan mereka kepada para malaikat,” tutur Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Selain soal ilmu, pria kelahiran Mojokerto, 17 November 1951 ini mengemukakan tentang bagaimana seharusnya berjuang dalam Muhammadiyah. “Cukup dengan dua bekal, yakni takwa dan punya kemauan yang besar atau qiradah al kubra,” ungkapnya.
Menurut Saad, mengurus Muhammadiyah itu harus bikin masalah. Dia lalu menceritakan sepenggal kisah tentang tanah wakaf yang diterima oleh Muhammadiyah di Rungkut Surabaya. “Kemudian diputuskan untuk membangun madrasah ibtidaiyah tiga tingkat,” ungkapnya.
Saat itu, lanjutnya, pimpinan hanya mempunyai uang Rp 5 juta. Sedangkan, yang dibutuhkan adalah dana sebesar Rp 5 miliar untuk membangun gedung tersebut.
“Nah, ini namanya bikin masalah, tapi di sisi lain ini menguji kesungguhan pengurusnya, agar semakin bertakwa. Karena barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, akan didatangkan rezeki yang tidak disangka-sangka, min haitsu la yahtasib,” ujarnya.
Ternyata, sambungnya, masalah tersebut dipecahkan Allah melalui Dr Sukadiono, Bendahara PMW Jatim yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya. “Beliau menyumbangkan uang sebesar Rp 25 juta,” kisah Saad.
Solusi lain, menurut Saad, adalah pinjam ke bank. “Niatnya kita gak usah bayar, diatasnamakan Allah, mangke urusan mbayaripun dipasrahkan Allah,” tutur Saad pada Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Aisyiyah, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhamadiyah, Kwartir Hizbul Wathan Panceng dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah se-Cabang Panceng.
Acara yang bertemakan “Menjalin Ukhuwah Ismlamiyah Mewujudkan Amal Usaha Muhammdiyah ini berlangsung sampai menjelang dhuhur dan ditutup dengan khatimah dan doa. (Fillah)