PWMU.CO – Mengakhiri perjalanan dakwah di Banyuwangi, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur DR M. Saad Ibrahim mengisi materi penguatan dalam ber-Muhammadiyah. Bertempat di aula Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi, Saad Ibrahim bertemu tatap muka dengan para pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Banyuwangi, serta pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Ahad (15/7)
Pertemuan dihadiri Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Banyuwangi, Pimpinan Cabang Aisyiyah se-Banyuwangi, Pimpinan Ortom tingkat Kabupaten serta para kepala sekolah dan direktur rumah sakit di lingkungan Muhammadiyah Banyuwangi.
Dalam pembinaannya, Saad menyampaikan bahwa ada 2 modal penting yang perlu dipegang oleh pimpinan Muhammadiyah dalam menggerakkan Persyarikatan. “Ngurus Muhammadiyah itu hanya butuh dua modal yaitu bikin masalah dan taqwa,” tegasnya meyakinkan.
“Kalau hanya memiliki persiapan dana 5 juta tapi merancang proyek senilai 5 milyar, itu namanya bikin masalah,” kata Saad sembari mencontohkan PCM Rungkut yang memiliki proyek membangun sekolah senilai 5 Milyar hanya bermodal 5 juta.
“Namun kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan oleh masalah yang dibikin akan dapat teratasi dengan modal taqwa,” kata ketua PWM Jawa Timur meyakinkan tentang pertolongan Allah swt untuk hamba-Nya yang berbuat kebajikan.
Karena itu, dosen Universitas Islam Negeri Malang itu mengatakan bahwa sesungguhnya mengurus Muhammadiyah itu memang lebih repot daripada mengurus Negara dari aspek pendanaan.
“Mengurus negara itu lebih mudah daripada mengurus Muhammadiyah. Kalau mengurus Negara, proyek-proyek yang akan dijalankan sudah ada anggarannya, tinggal menjalankan. Beda dengan di Muhammadiyah, harus urunan dulu,” terangnya memberi penjelasan.
Kegiatan itu diakhiri dengan meninjau bangunan rumah sakit Fatimah yang dipersiapkan untuk pasien BPJS. Sebelum bertolak menuju bandara Blimbingsari Banyuwangi dan kembali ke Surabaya. (mufti)