PWMU.CO – Lembaga pendidikan ini punya kebijakan berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya yang rata-rata menetapkan hari Senin, 16 Juli 2018, sebagai hari pertama masuk sekolah. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aisyiyah Kramat, Sukoharjo, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, ini sengaja mengakhirkan sehari kemudian. Hari pertama sekolah justru ditetapkan pada Selasa, 17 Juli.
Usut punya usut, kebijakan ini sengaja diambil untuk memberi kesempatan para orangtua untuk mengantar anak-anaknya pada hari pertama di sekolah lainnya. Maklum, dengan banyaknya wali murid PAUD Aisyiyah Kramat, dan juga para gurunya, yang rerata punya anak lebih dari satu, mereka harus mengantarkan anaknya yang telah bersekolah di level atas PAUD.
“Karena pertimbangan wali murid dan guru mempunyai anak yang harus diantar di hari pertama sekolah,maka pimpinan memutuskan hari pertama masuk sekolah PAUD Aisyiyah adalah hari Selasa,” terang salah satu guru PAUD, Ramya, (17/7).
Jarum pendek pada Selasa pagi itu menunjuk angka tujuh. Suasana sekolah masih sepi. Namun ada dua ibu duduk berbincang sesekali mengingatkan putera- puterinya yang bermain jungkat-jungkit.
Tak lama Erwina, salah seorang guru datang dan menyalakan murottal. Seiring waktu satu persatu siswa datang menambah ramai suasana. “Ayo anak- anak ,berbaris rapi. Kita akan memulai pelajaran,” kata Ramya.
Reaksi pun berbeda-beda. Ada yang berani langsung berbaris. Tapi ada juga yang langsung menangis keras tanpa tahu sebabnya. Gurupun membujuk dan menggendongnya. Kegiatan belajar mengajarpun dimulai.
“Semua sudah sarapan ?” tanya Bu Guru. “Sudah Bunda?” jawab mereka masih dengan malu-malu.Tapi seorang murid, Wahyudi menjawab lain. “Belum Bunda,” jawabnya. “Lho kenapa sayang, ga sempat makan karena bangun kesiangan?” tanya Bu Guru lagi. “Ibuku berangkat kerja ke hutan, kerja kopi,” jawabnya masih dengan semangat. “Besok sebelum berangkat, sarapan dulu ya Nak, minta disiapkan ke Ibu sebelum berangkat kerja,” pinta Bu Guru prihatin.
Ada pemandangan lain di sekolah ini. Kalau di sekolah lain-lain hari pertama diisi dengan upacara dan kegiatan seremonial lainnya,di sekolah ini siswa diajak untuk membuang sampah yang ada di sekitar sekolah.
“Ayo Nak, kita buang sampah yang ada di sekitar kita. Ambil bawa keranjang sampahnya,” kata Bu Guru. Tanpa diberi contoh, tangan-tangan mungil itu mulai memunguti sampah yang ada di sekitar sekolah.Mereka berlari-lari kecil penuh semangat. Bahkan sampai ke depan rumah-rumah warga yang ada di sekitar sekolah.
“Nah lain kali kalau sudah membeli makanan, bungkusnya dibuang di tempat sampah. Ayo yang sudah selesai, cuci tangan sampai bersih ya,” kata Bu Guru. (humaiyah)