PWMU.CO – Forum Aktif Menulis (FAM) Publishing Indonesia Pare Kediri Jawa Timur menyelenggarakan Temu Penulis di restoran Niki Masaaki, Jl dr Sutomo Pare, Kediri, (17/7). Dalam pertemuan ini, FAM Publishing secara khusus memberikan Piagam Penghargaan kepada 8 orang penulis. Salah satu penerimanya adalah kontributor PWMU.CO, Suparlan, yang lebih dikenal dengan nama Dahlansae.
Sertifikat penghargaan diserahkan langsung oleh Manajer FAM Publishing Indonesia, Aliya Nur Lela. Suparlan merupakan penulis buku non-fiksi yang diberi judul Qod Aflaha Man Tazakka, yang bisa diterjemahkan “Beruntunglah orang yang membersihkan diri”. Buku setebal 125 halaman ini berisi tentang tata cara wudlu, tuntunan salat yang sesuai sunnah, berbagai tips menghadirkan ketentraman hidup.
Diberi kesempatan ketiga untuk memberi sambutan, Suparlan memaparkan latar belakang menulis buku itu. “Judul buku ini diambil dari al-Quran Surat al-A’la ayat 14 dan 15. Sebab, di cover kiri bawah juga tertulis Wa dzakarasma robbihi fashalla,” jelas Suparlan. “Namun, sejujurnya buku ini adalah tahap pembelajaran awal menulis.”
Ketua Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pare ini berharap agar buku yang ditulisnya bisa menjadi alat bantu penjelasan kepada siapapun. Baik pribadi, keluarga dan selebihnya. Sebab, isi bukunya berisi tentang beberapa tuntunan ibadah, termasuk mendorong siapapun untuk melakukan salat malam. “Agar kesehatan fisik maupun psikis nya terjaga atas izin Allah swt,” harap Suparlan.
Dia berharap setelah masyarakat membaca buku ini yang beriman semakin bertambah keimanannya, makin rajin shalat berjamaah, rajin membaca al-Quran , rajin berpuasa sunnah, dan rajin melakukan kebaikan lainnya. “”Di dalam buku ini ini juga dilengkapi dengan dalil naqli maupun aqli, serta gambar ilustrasi gerakan tata cara ibadah sesuai contoh Nabi Muhammad saw,” kata Suparlan berpromosi.
Mengakhiri paparan, Suparlan menyatakan bahwa untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. “Tetapi pada hakikatnya, setiap orang akan mendapatkan keberuntungan,” jelasnya sebelum memungkasi paparan dengan membaca doa.
Selain Suparlan, ke-7 penulis lainnya yang mendapat penghargaan adalah penulis beberapa buku puisi, Eko Santoso (Kediri), Supratno (Kediri), dan Prina Soebari (Kediri). Selain itu juga ada Muhammad Widodo (Surabaya) yang menulis buku Sholawat Dhalalul Khoirot, dan Nadhirul Wismiyati (Kediri) penulis novel Bianglala Cinta Manila. Dua lainnya adalah Najla al Faiq (Kediri) penulis novel, serta Ihsanudin (Blitar) yang menulis puisi dan cerpen. (red)