PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik sedang gencar ‘blusukan’ ke beberapa daerah. Berbagai sekolah memintanya untuk memberikan workshop penguatan Kurikulum 2013 (K13).
Seperti SD Muhammadiyah 1 Driyorejo, SD Muhammadiyah 1 Benjeng, MI Muhammadiyah 2 Karangrejo Manyar, MI Muhammadiyah 1 Pantenan Panceng, dan MI Muhammadiyah 4 Wotan Panceng.
Bukan hanya itu, tim juga sempat memberikan workshop K13 di luar Kabupaten Gresik, yaitu di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Kepada PWMU.CO, Kepala SDMM Ahmad Faizun SSos mengatakan, implementasi K13 di beberapa sekolah yang telah dikunjungi sudah cukup baik.
“Sebenarnya sebagian besar tenaga pengajar sudah tahu dasarnya. Namun masih ada beberapa hal yang perlu dipahami lagi dan dikembangkan oleh semua guru,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (27/7/18).
Informasi yang dihimpun, tenaga pengajar perlu lebih mendalami alur pembelajaran di buku guru sebagai standar minimal pembelajaran di kelas.
Hal tersebut dibenarkan Koordinator Kurikulum SDMM Rudi Purnawan MPd. “Sebelum mengajar, guru harus benar-benar memahami alur di buku guru. Sayangnya, ini belum dipahami semua guru,” tegasnya.
Tidak hanya cara mengajar, Tim K13 SDMM juga memberikan penguatan mulai perangkat pembelajaran hingga penilaian yang masih banyak dikeluhkan sebagian besar sekolah yang baru mengawali K13.
“Karena itu, kami terus berusaha memfasilitasi sekolah-sekolah yang ingin memperdalam K13, khususnya bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah,” jelas Rudi.
Penguatan K13 oleh SDMM disambut baik oleh sekolah-sekolah yang telah dikunjungi.
“Tahun ini, kami mengundang tim SDMM kembali untuk memberikan pemantapan sekaligus perkembangan yang ada pada K13. Bahkan, jika nanti di perjalanan masih ada kesulitan, kami akan memagangkan beberapa guru,” kata Kepala SD Muhammadiyah Driyorejo Gresik Teguh Abdillah saat tim berkunjung ke sekolahnya, Sabtu (30/6/18).
Kesiapan menghadapi K13 usai workshop oleh tim SDMM juga disampaikan Koordinator Kurikulum SD Muhammadiyah Benjeng Muhib SPd, Selasa (10/7/18). “Kami sempat berjalan satu semester saja ketika awal K13. Tapi saat ini, kami lebih percaya diri menghadapi tahun ajaran baru 2018/2019 setelah pemantapan K13. Insyaallah tim kami siap!” ungkapnya.
Sebagai sekolah Pilot Project K13, SDMM juga mendapat apresiasi dari Kepala SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo Muhammad Hudi MPdI, Jumat (13/7/18). “Kami sengaja mengundang SDMM supaya guru-guru lebih mendalami K13, khususnya perkembangan terbaru yang terkait pembelajaran dan pengolahan nilai,” ujarnya.
Harapan bisa terus bersinergi dengan SDMM juga disampaikan Kepala MIM 2 Karangrejo Tinneke Wulandari ST karena senang guru di sekolahnya menjadi lebih memahami pengolahan nilai dalam K13, Sabtu (21/7/18). “Saya berharap bisa terus bersinergi dengan SDMM, khususnya dalam mengawal penilaian K13,” harapnya.
Keinginan yang sama disampaikan Wakil Kepala Bagian Kesiswaan MI Muhammadiyah 1 Pantenan Panceng Ashabul Khoiri SE SPd. “Kami masih butuh sekali tambahan ilmu dari tim SDMM. Ada kerjasama yang sifatnya mau membimbing kami, baik akademik maupun bidang lain,” harapnya.
Demikian halnya yang disampaikan guru Akidah Akhlak MIM 4 Wotan Hanafi yang mengakui sudah beberapa kali mengikuti workshop K13 namun masih berdiri di pintu gedung ketika K13 itu diibaratkan sebuah gedung.
“Tapi hari ini, saya sudah bisa masuk meski masih sampai di ruang tamu karena memang belum nyemplung seluruhnya. Mudah-mudahan ada kelanjutan lagi,” ungkapnya.
Kesempatan berbagi juga diberikan seluas-luasnya oleh Dinas Pendidikan Kecamatan Kebomas Gresik kepada SDMM. Pada Sabtu-Ahad (28-29/7/18) ini, Tim K13 SDMM diminta memberikan penguatan kepada guru-guru sekolah dasar se-Kecamatan Kebomas di SD Semen Gresik.
Selamat berbagi. (Vita)