PWMU.CO-Setelah bekerja selama 35 tahun dua bulan di RS PKU Muhammadiyah Surabaya kini Hj Mu’minatus Sholihah Amd Keb pensiun. Selama rentang waktu itu banyak pengalaman, ilmu, dan persaudaraan yang dia dapatkan di rumah sakit ini.
”Waktu yang sekian lama itu, ada kenangan indah, ada pula yang tidak menyenangkan. Namun kalau kita bekerja ikhlas maka kenangan buruk itu menjadi menyenangkan dan indah,” kata Mu’minatus Sholihah ketika mengucapkan kata perpisahan dalam rapat pleno, Selasa (31/7/2018).
Dia bercerita, bekerja mulai 1 Mei 1983. ”Saya bekerja di sini tidak melamar, tidak membuat surat lamaran. Saya ditempatkan oleh Poltekes Surabaya Prodi Kebidanan Soetomo setelah lulus,” tutur Ibu Lihah, panggilan akrabnya.
Di tahun itu masih bernama Balai Kesehatan, kata dia bercerita lagi. Saat itu tempat ini belum memiliki peralatan lengkap. Bahkan genset saja tidak punya.
“Pada saat itu saya sama karyawan lain usung banyu buat membersihkan pasien dan alat pasien. Apabila listrik mati pada malam hari, saya dan teman-teman menyalakan lampu templek. Kemudian saya jejer menerangi ruang,” katanya
“Alhamdulillah sekarang rumah sakit kita sudah maju. Mari kita tingkatkan syukur kita kepada Allah agar menjadi semakin maju. Saya sarankan untuk meningkatkan rasa syukur, sehingga tidak merasa sengsara seperti dulu,” ucapnya.
Ibu Lihah bercerita lagi, setelah bekerja di sini, teman-teman kuliah mengajak mendaftar pegawai negeri. Waktu itu sangat mudah menjadi PNS. Cukup pengalaman bekerja enam bulan langsung diangkat PNS dan dikirim ke seluruh puskesmas.
”Namun saya masih memilih Rumah Sakit Muhammadiyah ini. Kenapa? Karena saya bisa beribadah secara nyaman, saya bisa berdakwah dan beramar makruf nahi munkar,” tandasnya.
Dia menyebutkan banyak mendapatkan ilmu dari para senior, kakak kelasnya. ”Saya merasa bahagia. Sesuai hadits Rasul yang menyatakan man arada dunya fa ‘alaihi bil ilmi wa man aradal akhirata fa ‘alaihi bil ilmi wa man aradahuma fa ‘alaihi bil ilmi. Barang siapa menginginkan dunia maka dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat maka dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka dengan ilmu,” ujarnya.
Dengan ilmu inilah, kata dia, merasakan bahagia dalam kehidupannya. Pada tanggal 30 Juni 2018, Ibu Lihah pensiun. ”Karena saya memiliki ilmu maka saya masih bisa bekerja dan mengajarkan di mana saja,” katanya.
Dia berpesan jagalah hubungan baik, tingkatkan skills dan kemampuan. Tingkatkan rasa ikhlas dan jadikan kerja sebagai ibadah kepada Allah. (Habibie)