PWMU.CO – Gempa Lombok NTB menggugah solidaritas guru dan siswa-siswi SD Muhammadiyah 2 Gresik atau yang biasa disebut SD Muda Ceria. Mereka menggalang dana kemanusian, Jumat (10/8/18).
Guru Al Islam SD Muda Ceria Sya’roni SE mengatakan, acara tersebut merupakan pembelajaran rasa empati dan kepedulian pada sesama manusia.
Selain itu, lanjutnya, juga mengajak orangtua untuk mendidik anak secara islami di antarnya melalui pembiasaan infak. “Nyatanya para orangtua pedulinya sangat tinggi ketika ada pengumuman penggalangan dan akemanusiaan ini,” ujarnya.
Hal itu, menurut dia, dibuktikan dengan dengan banyaknya dana yang terkumpul. “Darimana anak-anak mempunyai uang sebesar Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu untuk disumbangkan. Tentunya ini dari orangtua yang sudah mendidik anaknya dengan baik,” papar dia.
Sebenarnya, kata Pak Roni—sapaan akrabnya—kebiasaan infak di sekolah bukan hanya saat ada bencana seperti saat ini. “Sebenarnya ini sudah menjadi pembiasaan di sini, sebab setiap hari Jumat di sekolah kami ada program Infak Jumat Berbagi (IJB),” ujarnya.
Biasanya, sambungnya, hasil IJB diberikan kepada siswa-siswa SD Muda yang kurang mampu untuk membayar SPP. “Nah pada hari Jumat ini infak yang didapat akan disumbangkan ke saudara kita yang terkena musibah di Lombok, seperti yang diintruksikan Ketua
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Dr M Saad Ibrahim,” terang dia.
Dia menjelaskan, Ketua PWM Jatim beberapa waktu lalu menginstruksikan agar seluruh amal usaha muhammadiyah membantu secara optimal korban bencana Lombok melalui Lazismu Jatim.
Penggalangan dana dilakukan dengan menggelar “sorban” berupa kain putih yang dibentangkan. Secara bergantian para siswa, guru, dan orangtua yang hadir saat itu untuk memasukkan uang sumbangan. Setelah diitungan, dana yang terkumpul sebesar Rp. 8.191.000. “Dana tersebut akan disalurkan melalui Lazismu Jatim,” ujar Pak Roni.
Penggalangan dana diwarnai dengan berbagai penampilan seni, baik oleh siswa maupun guru seperti Sri Wahyuni, SAg MPd dan Ir Endang Arfiyanti. Dua guru ini berkolaborasi melantunkan doa melalui gubahan lagu. Suasana pun menjadi hening dan penuh haru.
Siswa kelas VI Muhammad Dafa Atsal ikut senang mengikuti acara ini. “Karena bisa membantu saudara kita yang tertimpa bencana di Lombok. Kemarin ada pengumuman dari sekolah lalu saya berikan ke ibu. Ibu kasihan dan saya diberi uang untuk disumbangkan,” ucapnya. (Ian Ianah)
Klik video penggalangan dana ini!