![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2018/08/IMG_20180814_193123_439.jpg?resize=696%2C478&ssl=1)
PWMU.CO – Bagi Miswa Shafwah Zahidah, torehan prestasi juara I Ismu in English di ajang Muhammadiyah Education (ME) Awards 2018 begitu spesial. Setelah dua tahun keikutsertaan, baru tahun ini cewek yang hobi membaca ini bisa bernafas lega.
“Dulu, sewaktu di bangku SD sempat juara I juga di ajang yang sama,” ujarnya saat diwawancarai PWMU.CO, Selasa (14/8/18). “Dua tahun saat di level SMP belum sempat mencicipi juara dan di tahun akhir keikutsertaan tingkat SMP, saya berusaha semaksimal mungkin, Alhamdulillah prestasi ikut pun bisa diraih,” ungkapnya, bangga.
Miswa mengungkapkan keberhasilan ini pun tidak lepas dari bimbingan dan motivasi dari guru yang telah memberikan pembinaan secara intensif. Selain itu, belajar mandiri di rumah pun dilakukan setiap hari.
Lain halnya dengan Achmad Khosyi’ Assajjad Ramandanta. Siswa kelas IX yang sukses meraih medali perak di ajang International Mathematics Contest Singapura (IMCS) 2018 ini termotivasi dengan prestasi kakak kelas tahun lalu yang menjadi juara I matematika di ME Awards.
Bagi cowok yang hobi main rubik ini, prestasi juara harapan I tahun lalu menjadi inspirasi sekaligus motivasi untuk bisa persembahkan prestasi terbaik untuk sekolah dan orang tua.
“Tahun lalu saya masih belum berhasil raih prestasi terbaik,” ujar cowok berkaca mata ini, datar. “Di ME Awards tahun ini saya harus bisa move on dan bisa memberikan yang terbaik.”
Khosyi’ mengungkapkan, pembinaan saat ikut IMCS dan bimbingan dari sekolah memberikan kontribusi yang besar.
“Selain itu, belajar mandiri di rumah menyelesaikan 80 soal dalam 3 jam pun dilakulan untuk menambah jam terbang dalam menyelesaikan soal matematika yang berindonesia dan inggris,” lanjutnya. (Ichwan Arif)
Discussion about this post