PWMU.CO-Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pare, Kediri terus melakukan terobosan. Di bawah kendali Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, PCM Pare, Kediri buat terobosan baru dengan mendirikan pondok pesantren Muhammadiyah Modern Boarding School (MMBS) Darul Muslimin.
Kepala MMBS SMP Muhammadiyah 1 Pare, Sudiono berharap inisiasi mendirikan Pondok Pesantren Darul Muslimin dapat respon positif dari masyarakat luas. Dia mengakui bahwa meski inisiasi ini bermula dari niat sebagai wadah penampungan bagi pelajar dan mahasiswa pendatang yang ingin memperdalam bahasa Inggris di Pare. “Namun saya yakin inisiasi ini akan memiliki gaung regional bahkan bisa nasional,” kata Sudiono dengan penuh keyakinan.
Untuk mewujudkan dan menyempurnakan inisiasi tersebut, lanjut dia, pihaknya telah melakukan langlah-langkah, antara lain merenovasi kemudian menempati Balai Muhammadiyah, yang dulu dipakai Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Pare (PAYAMURE), beralamat di Jalan mastrip Kampung Pandean nomor 1a Pare Kediri Jawa Timur.
Di tempat terpisah, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PCM Pare Kediri, Choirul Huda membenarkan pihaknya memberi rekomendasi kepada SMP Muhammadiyah Pare agar mengembangkan pembelajaran berbasis bahasa internasional, terutama bahasa Inggris dengan pengantar bahasa nasional, di samping tetap memperhatikan bahasa Arab sebagai bahasa rujukan.
Lebih lanjut Mr. Choi — panggalan akrab Choirul Huda — berharap agar SMP Muhammadiyah 1 Pare membranding diri sebagai sekolah berbasis pesantren berkemajuan menyesuaikan diri dengan ikon kota Pare sebagai Kampung Inggris. Diharapkan ke depannya, lanjut dia, bukan cuma Kampung, tetapi menyebar luas menjadi Pare Kota bahasa Inggris. Hal ini bisa terjadi apabila disokong warga Muhammadiyah dari seluruh pelosok Indonesia.
“Dan bukan hal mustahil segera terwujud, asal ada respon baik dari simpatisan dan kesungguhan para Pimpinan Muhammadiyah di seluruh level, berkenan menitipkan putra-putrinya di Pondok Pesantren Darul Muslimin,” saran Choirul Huda.
Untuk mengetahui profil detail Pondok Pesantren Darul Muslimin, kata dia, bisa langsung contact person kepada Ustadz Muhammad Tallase, dengan nomor WA 0822 2158 7239. Hal ini, lanjut dia, perlu disampaikan karena faktanya ternyata sejumlah pimpinan amal usaha Muhammadiyah sendiri masih banyak yang belum tahu dan penasaran ketika ingin menitipkan putra-putrinya untuk belajar bahasa Inggris di Pare Kediri. Harus diakui, Muhammadiyah turut andil dalam pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris di Pare, Kediri cuma yang berterus terang mengatasnamakan kursus bahasa Inggris di bawah kendali Pimpinan Muhammadiyah setempat belum tampak jelas.
“Terkait itulah, kami memberi rekomendasi pada SMP Muhammadiyah agar mengembangkan pembelajaran bahasa,” kata dua.
Sekedar diketahui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang Muhammadiyah telah memprakarsai berdirinya Lembaga Kursus Dasar Bahasa Inggris dengan nama M-Brother’S. Baik Pondok Pesantren maupun Lembaga Kursus ini telah memiliki santri dan murid bahkan pada bulan Februari dan April 2019 yang akan datang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berencana mengirim 100 orang mahasiswanya dalam dua gelombang. Rencananya para mahasiswa akan diberi pelajaran speaking grammar, wraiting, dan Toufl. Pihak UMY meminta agar diberi kelas ekonomi. Artinya meminta biaya pembelajaran dan camp saja.
Sementara itu di tempat terpisah, Ketua Pimpinan Muhammadiyah daerah Kabupaten Kediri Ahmad Fanani Sumali, SH berpesan agar pendirian pondok pesantren maupun Lembaga Kursus Dasar Bahasa Inggris yang dikelola PCM Pare Kediri ini Istiqomah dalam mengemban amanat umat (dahlansae Pare Kediri )