PWMU.CO-Alumnus SMA Muhammadiyah 1 Gresik tahun 2010, Muhammad Dhiya’ul Haq terpilih masuk skuad Tim Nasional Bola Basket Putra Indonesia yang berlaga dalam Asian Games dihelat di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September 2018.
Pebasket asal Sidayu Gresik ini mengaku kaget bisa terpilih menjadi bagian dari skuad yang diasuh oleh pelatih Fictor Gideon Roring pada event akbar antar negara-negara Asia tersebut. Pria yang karib disapa Yayak ini mengenakan kaos Timnas bernomor 12 ketika berlaga.
“Sebenarnya saya jadi practice player only. Saya masuk nama longlist timnas player. Tapi keadaannya pemain Timnas banyak yang cedera. Khususnya pemain Bigman. Jadi saya masuk gantikan pemain yang cedera,” terang pebasket dengan tinggi badan 203 centimeter ini saat dihubungi pwmu.co, Rabu (15/8/2018).
Anak pasangan Siti Amini dan Poniman ini tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya lantaran masuk skuad Timnas Bola Basket Asian Games. Meski dirinya masuk sebagai penggati pemain yang cedera.
“Saya bersyukur karena bisa masuk Timnas. Apalagi masuk Timnasnya bukan saja ASEAN Games. Tapi Asian Games. Spesialnya lagi, Indonesia jadi tuan rumahnya. Ini tentu kesempatan langkah. Bisa 50 tahun sekali Indonesia jadi tuan rumah even ini lagi,” tuturnya.
“Semoga Indonesia, khususnya Tim Basket saya bisa kasih yang terbaik untuk Asian games,” harap pebasket yang kini bermain di klub Satria Muda Pertamina ini.
Yayak kemudian menceritakan awal mula dirinya bermain bola basket. “Saya main basket ketika masuk MTs Muhammadiyah 4 Sidayu. Ikut kejuaraan Muhammadiyah Basketball Competition (MBC) event yang diadakan oleh SMAM 1 Gresik,” ceritanya.
Semenjak itu Yayak aktif mengasah bakat bermain bola basketnya. Ia hampir setiap hari berlatih bersama teman-temannya. Setelah lulus dari MTsM Sidayu, Yayak memilih melanjutkan ke SMAM 1 Gresik agar bakat basketnya semakin berkembang.
Benar saja, di SMAM 1 Gresik keterampilannya main basket semakin terasah dengan baik. Ia kerap kali mengikuti turnamen bola basket mewakili sekolahnya. Salah satunya berkompetisi di event DBL Jawa Pos.
Tak berhenti di situ saja, Yayak lalu mengejar karier profesionalnya dengan bergabung bersama klub Satria Muda Pertamina. “Alhamdulillah. Saya akhirnya jadi pebasket profesional dan terpilih masuk Timnas Bola Basket Indonesia,” jelas mahasiswa ABFII Perbanas, Jakarta.
Di akhir obrolan, dia mengatakan beruntung bersekolah di Muhammadiyah sejak TK hingga SMA. Dia mulai TK Aisiyah Sidayu, SDM 1 Sidayu, MTsM 4 Sidayu, dan SMAM 1 Gresik.
“Sekolah Muhammadiyah itu nggak cuma pelajaran agama yang unggul. Tapi akademiknya juga nggak kalah sama sekolah negeri. Non akademiknya juga nggak kalah. Dan, alumninya pun banyak yang sukses,” tandasnya. (Aan)