PWMU.CO – Ribuan umat Islam memadati Masjid Namira Lamongan untuk mengikuti jamaah shalat Jumat, yang bertepatan dengan tanggal peringatan HUT Ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia, (17/8/19).
Dalam khutbahnya, Wakil Ketua Takmir Masjid Namira Drs Abdul Jalil MA, menyampaikan pesan-pesan penting bagi umat Islam terkait peringatan kemerdekaan ini.
Pertama, dia mengingatkan bahwa kemerdekaan adalah rahmat Allah SWT. “Jadi kemerdekaan itu adalah bukan pemberian dari penjajah; bukan pemberian dari bangsa lain. Tetapi semata-mata adalah pemberian dan rahmat dari Allah SWT yang sebelumnya didahului dengan sebuah ikhtiar; sebuah usaha yaitu bagaimana bangsa Indonesia menentukan nasibnya di masa depan,” ungkapnya.
Oleh karena itu Ustadz Jalil mengajak umat Islam untuk mensyukuri kemerdekaan itu. “Hal ini merupakan nikmat yang tidak dapat diukur dengan apapun; nikmat yang tidak bisa diukur dengan harta benda,” ujarnya.
Demi nikmat tersebut, ujarnya, banyak orang yang rela mengorbankan apapun demi mendapatkan hak kemerdekaan itu, termasuk para pejuang yang mati syahid demi merebut dan memperjuangkan kemerdekaan zaman dulu.
Kedua, dia mengingatkan tentang besarnya peran umat Islam dalam merebut dan memperjuangkan kemerdekaan. “Merupakan fakta sejarah yang tak dapat dipungkiri bahwa peran dan kontribusi para ulama dan pahlawan muslim begitu besar dalam menentukan, dalam perjuangan, melawan penjajah untuk meraih sebuah kemerdekaan,” urainya sambil mengajak jamaah untuk mendokaan agar amal perbuatan mereka diterima di sisi Allah SWT.
Ketiga, dia mengajak umat Islam untuk mewaspadai adanya penjajahan model baru dalam bentuk ekonomi, budaya, moral, dan pemikiran (ghazwu fikri). “Penjajahan seperti ini lebih besar bahayanya dari pada penjajahan militer atau fisik karena bahaya yang ditimbulkannya jauh lebih tinggi,” papar dia.
Menurut dia, hal itu pernah diingatkan oleh Bung Karno. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena akan menghadapi bangsamu sendiri,” ujarnya mengutip sang proklamator.
Ustadz Jalil lalu memberi beberapa contoh bagaimana dampak penjajahan modern itu. “Di dalam masalah ekonomi sampai hari ini kita belum bisa melupapkan krisis ekonomi dan ketergantungan pada utang luar negeri,” ujarnya.
Di bidang budaya, sambungnya, identitas keislaman dan ketimuran telah terlebur dengan budaya Barat. Sementara di bidang moral, pornografi dan pornoaksi, serta LGBT telah ikut merusak masyarakat Indonesia.
Kondisi seperti itu, menurut dia membenarkan apa yang pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW. “Bersabarlah kalian maka sesungguhnya tidak akan datang pada kalian sebuah zaman kecuali zaman tersebut lebih rusak dari pada sebelumnya sebelum engkau menemui Tuhannya,” ucapnya mengutip hadis riwayat Bukhari.
Keempat, prihatin atas kondisi itu, Ustadz Jalil mengajak umat Islam untuk mengisi kemerdekaan sebaik-baiknya sesuai dengan profesi dan bidang masing-masing.
Mengutip Surat Alhajj Ayat 41, dia mengingatkan empat hal yang harus dilakukan oleh umat Islam dalam mengisi dan mensyukuri kemerdekaan. Yaitu, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melakukan amar makruf nahyi munkar, dan mengembalikan segala urusan kepada Allah.
“Orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi (dimerdekakan) niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (MN)
Simak cuplikan video khutbahnya!