PWMU.CO-Ternyata mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia jauh lebih sulit daripada memproklamasikan kemerdekaan. Pertumpahan darah justru banyak terjadi setelah negara ini merdeka.
Demikian disampaikan inspektur upacara dan Wakil Ketua Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kenjeran Drs Marlikan dalam upacara HUT Kemerdekaan RI di halaman sekolah SMP Muhammadiyah 15 Jl Platuk 104 Surabaya, Jumat (17/8/2018).
Marlikan menyampaikan, proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945 terjadi pada hari yang mulia yaitu Jumat seperti hari ini. “Alhamdulillah, kita bisa melaksanakan upacara untuk memperingati detik-detik kemerdekaan negara Indonesia yang kita cintai ini,” paparnya.
Menurutnya, kemerdekaan negara kita ini betul-betul rahmat dari Allah. Itu pun diakui oleh para pendiri negara kita dan dituangkan dalam pembukaan UUD 1945. Disebutkan berkat rahmat Allah di saat momentum menyerahnya Jepang terhadap pasukan sekutu sehingga ada kesempatan untuk merdeka.
Tapi dia mengingatkan, pertumpahan darah masih terjadi setelah Indonesia merdeka. Darah yang tertumpah karena mempertahankan kemerdekaan. ”Sampai-sampai di Surabaya terjadi pertumpahan darah 10 November diabadikan menjadi Hari Pahlawan,” tuturnya.
Sampai sekarang ini secara fisik Indonesia merdeka, secara politik kita menguasai negara, tetapi secara ekonomi, tandas dia, kita masih dijajah oleh bangsa lain. ”Negara kita yang sangat kaya raya, air, tambang emas dikuasai oleh negara asing,” ujarnya. (Eko/Habibie)