PWMU.CO – Sebaik-baik profesi dalam Islam adalah pedagang. Namun, bukan pedagang biasa. Melainkan yang memiliki akhlak sesuai yang dituntunkan al-Quran-dan as-sunnah. Ketua PP Muhammadiyah Prof. Yunahar Ilyas menjelaskan, pedagang muslim yang baik harus memiliki tujuh sifat mulia.
(Baca: 6 Agenda Yunahar Ilyas di Jatim pada Bulan Mei)
“Tujuh sifat itu adalah: jika berkata tidak pernah bohong, jika berjanji selalu ditepati, jika dipercaya tidak khianat, tidak mencaci pedagang lainnya, tidak menjual terlalu mahal, jika hutang cepat membayar, dan memberi kemudahan dalam menagih hutang. Sayangnya walau hanya 7 kriteria, tetapi susah untuk dilakukan,” terangnya dalam khutbah Jumat di Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta, kemarin (13/5).
Namun, banyak sahabat Rasulullah yang berprofesi sebagai pedagang. Seperti, Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan. Mereka adalah potret para pejuang Islam yang rela memberikan hartanya pada saat dibutuhkan oleh umat.
“Ada lagi saudagar muslim yang rela memberikan hartanya di jalan Islam. Dia adalah Abdurrahman bin Auf. Karena kedermawanannya, Rasulullah pun bersabda bahwa nanti Abdurrahman bin Auf akan masuk surga dengan merangkak,” kata Yunahar.
(Baca juga: Akhirnya Muhammadiyah Rumuskan Gerakan Dakwah Ekonomi)
Yang menakjubkan, lanjut Yunahar, para sahabat tersebut berlomba-lomba menyerahkan hartanya untuk jihad di jalan Allah. Hal ini pernah terjadi pada saat perang Tabuk. Ketika para sahabat menyerahkan hartanya untuk Jihad Bil Amwal.
“Ada sahabat yang menyedekahkan 700 ekor unta dengan semua perbekalanan dagangannya. Abu Bakar menyerahkan semua hartanya, Umar bin Khattab menyerahkan setengah dari hartanya dan Usman bin Affan sepertiga dari hartanya. Apakah hal ini bisa dicontoh oleh umat pada zaman sekarang. Ketika Islam membutuhkan jihad bil amwal. Apakah ada yang bisa seperti Abu Bakar, Umar, dan Usman yang merelahkan harta untuk sebuah keyakinan atas janji yang Allah berikan bagi mereka yang berjihad dengan hartanya?” tanya Yunahar. (musa/ilmi)