PWMU.CO-Nilai ibadah Idul Adha bermakna menumbuhkan kesadaran untuk memberi. Menghilangkan nafsu serakah, memotong nafsu mengambil hak orang lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Walikota Malang H Sutiaji dalam sambutan usai shalat Idhul Adha di Masjid Jami Alun-alun Kota, Rabu (22/8/2018).
Sutiaji menyampaikan Idul Adha secara simbolis bisa dimaknai, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail memberikan pesan kepada seluruh manusia supaya mengurbankan nafsu kotor duniawi. ”Agar membersihkan hati dan jiwa dari nafsu-nafsu duniawi yang sering kali melekat pada diri manusia,” lanjutnya.
Kecintaan terhadap atribut duniawi, kata dia, tidak boleh mengaburkan kecintaan kepada Allah swt. ”Bahkan kita diharapkan mau mengorbankan apa yang kita miliki dan apa yang kita cintai demi kepentingan umat, bangsa dan negara,” paparnya.
Sutiaji yang juga pemenang dalam Pilihan Walikota Juni 2018 menjelaskan, qurban berasal dari bahasa Arab qoriba yang berarti dekat atau berdekatan. ”Maka ketika seseorang ingin berkurban berarti dirinya memang ingin lebih dekat dengan Allah swt, dan secara bersamaan ingin lebih dekat dengan komunitas sosialnya,” jelasnya.
Dengan demikian pengurbanan, menurut dia, berkonotasi ‘memberi’ atau ‘mempersembahkan’ makan kepada masyarakat. “Pengorbanan harus berkonotasi memberi atau mempersembahkan apa yang terbaik yang dimiliki manusia maka akan memberikan dampak kesejahteraan sosial yang lebih terjaga dan harmonis,” tandasnya. (Izzudin)