PWMU.CO-Keluarga besar SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya (Smamda) mengadakan Family Gathering (Famgath) di Yogyakarta, Jumat-Ahad (24-26/8/2018). Mereka berangkat berombongan naik bus pukul 07.30 dari sekolah.
Tiba di tempat acara Grand Inna Maliboro Hotel malam hari langsung menggelar acara pembukaan pada pukul 20.30. Acara molor dari jadwal karena perjalanan terjebak macet di Nganjuk karena ada perbaikan rel kereta api sehingga antre sangat panjang.
Dalam acara ini juga memberikan apresiasi kepada dua guru senior yang sudah purna tugas yaitu H. Miskamto Wahyudi, guru PPKN dan Hj. Wedyasning Wulandari, guru Biologi. Mereka diberi tali asih cincin emas bertuliskan Smamda oleh Kepala Sekolah Astajab.
“Alhamdulillah saya sangat senang, terkesan saat menerima cincin ini. Peristiwa yang sangat menyentuh hati,” ungkap Wedyasning Wulandari. ”Ketika saya pakai di jari manis terasa ikatan batin saya selalu teringat Smamda, tempat saya bekerja, menambah ilmu, bersosialisasi hingga mendidik anak bangsa,” sambung Bu Wulan, sapaannya.
Di balik perjalanan ini ada kisah menarik. Salah satu guru hampir saja tidak ikut berangkat. Hajjar Eka Sari, guru Matematika beserta keluarganya terdaftar di bus 6. Keluarga ini tidak berangkat dari sekolah tapi janjian menunggu di exit tol Ngawi. Ketika sampai di exit tol belum tampak rombongan bus.
“Saya menelepon Pak Idris, koordinator bus, menyampaikan kalau dijemput di Pondok Gontor Putri saja,” ungkap Hajjar. Setelah ia menunggu lama ternyata bus masih di Ngawi untuk shalat Jumat. Posisi Hajjar sudah di Pondok Gontor Mantingan. Tiba-tiba dihubungi lagi disuruh menuju masjid yang berlokasi di Ngawi. Tentu saja ia keberatan.
“Saya sempat berpikir untuk kembali ke Madiun ke rumah ibu saya dan tidak ikut acara ini,” terang Hajjar. “Alhamdulillah akhirnya saya bertemu rombongan di Pondok Gontor Putri,” katanya.
Lulusan S2 Matematika Unesa ini mengajak suami dan tiga buah hatinya. Ia sangat bersyukur anak-anaknya tidak rewel saat menantikan datangnya bus. Dia mengatakan, sangat menantikan momen bersama ini.
“Acara ini sangat saya nantikan, karena ini momen bahagia untuk keluarga saya juga, keluarga yang selalu mensupport saya, yang perhatian saya sering saya bagi ketika harus menyelesaikan tugas sekolah hingga malam,” tutur perempuan kelahiran tahun 1980 ini.
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Ir Tamhid Masyhudi yang ikut acara ini dalam sambutannnya mengatakan, Family Gathering adalah momen bahagia yang membanggakan sekali karena melibatkan semua keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak-anak. Di sini bisa bertemu, bercerita, bercengkerama yang selama ini mungkin jarang bertemu dan bercerita.
Mengutip tulisan Susan Pinker dalam bukunya The Village Effect, Tamhid menuturkan, seseorang yang bertemu, bertatap muka, bercerita, berbagi itu bisa menjadi sangat senang, berbahagia karena bisa bertemu satu sama lain.
“Hari ini semua bisa bertemu berkumpul tidak hanya secara fisik saja, tetapi struktural, semua dikumpulkan, ” katanya. Ada PWM, Majelis Dikdasmen, PDM, PCM dan semua kepala sekolah yang pernah dan sedang menjabat di Smamda semua berkumpul bersama keluarga bapak ibu guru, karyawan bisa berbincang untuk menemukan solusi dalam pengembangan sekolah. (Tanti Puspitorini)