PWMU.CO – Siapa sangka budaya Indonesia berhasil membuat bule asal Rumania jatuh hati. Tari Kreasi Selamat Datang yang dibawakan siswa kelas II dan III Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 1 Gumeno membuat hatinya tergerak untuk lebih mendalami gerakannya.
“Oh… the dance is very unique. They are so cute,” ujar Georgiana Illeana Marian (20) saat acara penyambutan kedatangannya di halaman MIM 1 Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Rabu (29/8/18). Ia mengatakan, tarian tersebut sangat unik dan anak-anak yang membawakannya juga imut.
Georgie—sapaannya—datang bersama Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ahmad Faizun SSos dan Koordinator International Class Program (ICP) Ria Pusvita Sari.
Exchange Participant (peserta pertukaran) yang sedang menjalani tugas selama 6 pekan di SDMM tersebut bahkan mengabadikan tarian tersebut dengan kamera ponselnya.
“The dance is beautiful, but it seems rather difficult,” ungkapnya suka dengan tarian yang indah itu, meski terlihat agak sulit.
Guru ekstrakurikuler tari MIM 1 Gumeno Ahmad Hamim Fitriyanto mengakui senang anak-anak bisa membawakan tari kreasinya dengan baik.
“Sebenarnya latihan sejak awal sekitar dua minggu. Untuk pemantapan mendekati acara penyambutan, butuh waktu tiga hari latihan,” ujarnya.
Pria kelahiran 27 Maret 1994 tersebut mengatakan, lebih mudah melatih anak kelas kecil menari. “Kalau sudah kelas IV, V, atau VI lebih sulit lagi karena gerakan mereka agak kaku biasanya,” jelas dia.
Kepada PWMU.CO, Hamim bercerita jika dia mulai belajar tari sejak kelas XI yakni modern dance. “Tapi kata orang sih bakat menari saya sudah terlihat sejak usia dini,” ungkapnya tersenyum.
Dalam kegiatan kunjungan Georgie ke sekolahnya, Hamim berkesempatan mengajarkan teknik dasar menari tradisional kepada bule Rumania itu.
“Tadi saya mengajarkan dia gerakan mendak, yakni gerakan berdiri siap menari dengan posisi kaki dan tangan yang benar. Juga gerakan langkah melayu yang dasar,” paparnya.
Menurutnya, kegiatan hari ini sangat menarik. “Ini sungguh menyenangkan dan terasa hangat karena bisa menyatukan beragam budaya,” ungkapnya senang. (RPS)