PWMU.CO-Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 2 Solokuro Lamongan menggelar beraneka lomba memperingati HUT Kemerdekaan RI, Rabu-Kamis (29-30/8/2018). Selama dua hari itu halaman madrasah menjadi meriah dan heboh dengan sorak sorai murid dan guru.
Lomba yang diadakan seperti lari estafet, balap kelereng, balap karung, memasukkan benang ke jarum, balap bakiak, memasukkan paku ke dalam botol, memukul kantung air, mengambil koin dalam semangka, menggiring bola dengan terong, dan nyunggi tampah.
Gelak tawa memenuhi arena ketika digelar lomba menggiring bola dengan terong. Sebab lucu. Tiap peserta lomba diberi terong besar diikatkan menggantung di selangkangan mirip seperti ekor. Sebuah bola plastik diletakkan di antara dua kaki.
Begitu aba-aba wasit mulai, lima peserta langsung mbegagah sambil merendahkan tubuhnya agar terong bisa menyentuh bola. Kemudian dengan hati-hati terong digoyangkan agar bisa memukul bola menggelinding ke depan.
Ada yang dengan teknik lain. Setelah terong menyentuh belakang bola, peserta lantas berjalan pelan-pelan agar bola dapat tergiring. Ketika bola terlepas tampaklah pemandangan yang membuat tertawa. Terong itu gondal-gandul di bawah siswa yang berusaha mendekati bola. Dengan susah payah akhirnya peserta bisa menggiring bola sampai ke garis finish.
Lomba yang juga seru adalah mengambil koin ditancapkan ke semangka yang telah diolesi oli dan arang. Jadinya bulat, licin, dan hitam. Mengambil koin harus dengan cara menggigit.
Begitu aba-aba wasit tanda mulai diteriakkan, peserta lomba berebut menempelkan mulutnya ke semangka. Berusaha meraih koin dengan giginya. Karena semangka bergoyang-goyang justru gigitan lepas lalu pipi peserta tercoreng oli hitam. Wajah peserta menjadi doreng-doreng seperti habis perang.
Peserta yang bisa menggigit dengan kuat, koin langsung terlepas. Pemenangnya ditentukan dari berapa banyak koin yang didapatkan. Lomba ini penuh dengan sorak-sorai penonton memberikan semangat. Peserta yang wajah dan bajunya tercoreng-coreng pun bergembira senang.
Lain meriah lainnya adalah memukul kantung air. Kantung air plastik digantungkan. Peserta dengan mata tertutup sambil membawa tongkat berjalan menuju kantung air lantas memukulnya. Sepintas terlihat gampang. Ternyata beberapa peserta berjalan melenceng ke arah kantung sehingga berkali-kali memukul tidak kena.
Aba-aba dari penonton malah mengacaukan konsentrasi hingga hanya memukul angin. Di situlah serunya. Akhirnya ada peserta yang dapat juga memukul kantung itu. Tapi begitu dipukul kantung pecah, airnya semburat ke arah penonton. Maka berteriaklah mereka beramai-ramai sambil tertawa.
“Saya senang lomba Agustusan seperti ini. Setahun sekali. Lombanya semarak, lucu, dan bersemangat, ” ujar siswa Nabhan Aidin al Baihaqy. (Fathan Faris)