PWMU.CO-Pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 4 Tanggul (SMP Muhata) dimulai dari awal siswa datang ke sekolah. Guru piket sudah menanti siswa di gerbang untuk bersalaman dan memberi senyum sambutan selamat datang.
Jadwal shalat Dhuha dan murajaah dilaksanakan setiap hari. Berhubung belum mempunyai tempat yang luas untuk berjamaah seluruh siswa, shalat dilaksanakan di kelas masing-masing dipandu oleh guru kelas.
”Jadi ruang di sekolah ini, juga berfungsi sebagai tempat shalat waktu Dhuha, Dhuhur dan Ashar. Kebersihan dan kesuciannya menjadi tanggung jawab anak-anak,” kata Jimi Priyo Assidiqi SE, Bagian Sarana Prasarana.
Seperti kegiatan murajaah dan shalat Dhuha, Jumat (7/9/2018). Sebelum bel berbunyi dengan sigap pengurus IPM mengambil terpal lalu memasang di halaman belakang. Setiap Jumat kegiatan berlangsung untuk seluruh siswa bertempat di halaman belakang yang luas.
Para siswa juga paham jadwal ini. Tanpa dikomando setelah meletak tas di kelas langsung keluar membawa alat shalat dan Alquran untuk murajaah. Tiap Jumat pagi halaman belakang menjadi meriah dengan lantunan suara murid menghafalkan ayat-ayat Alquran. Setelah itu mereka shalat Dhuha berjamaah di hamparan tanah yang lapang. Khusyuk dan syahdu.
Wahyudi, siswa kelas 9B, merasakan senang shalat di halaman belakang. ”Asyik, kita seperti shalat hari raya setiap Jumat,” ujar Wahyudi tersenyum.
Tapi ketika pertama kali melaksanakan shalat Dhuha di halaman belakang ini, para siswa pernah resah matahari mulai naik. Sinar matahari yang awalnya hangat lama kelamaan menjadi panas terkena paparannya. Mereka pun tidak bisa konsentrasi dan ingin lekas masuk kelas.
Tapi guru Ismuba memberi pemahaman acara selesai pukul 08.00. Dikatakan, cahaya pagi banyak mengandung vitamin D, baik untuk kesehatan tulang. Begitu bel berbunyi tanda jam pertama selesai, seperti dikomando mereka serempak berkata Alhamdulillah langsung berhamburan menuju kelas.
Bagian Kesiswaan Nurul Aida Fitiani SPd mengatakan, kegiatan ini mengajarkan kepada siswa bahwa kekurangan fasilitas, menemui masalah harus disikapi dengan positif. ”Jangan menyerah dengan keadaan. Harus mampu menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Belum ada masjid, halaman belakang pun bisa dipakai untuk shalat. ”Bukankah setiap jengkal bumi Allah adalah tempat bersujud,” kata Nurul Aida. (Humaiyah)