“Bang Sandi, biar saya saja yang meluruskan yang bengkok-bengkok seperti ini.” Begitu kata Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim H Nadjib Hamid MSi, saat mendapat giliran sambutan setelah Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara halaqah alim ulama se-Jawa Timur di Taman Pendidikan Islam (TPI) Nurul Huda, Jl Panjaitan 15/5 Kota Malang, (12/9).
Ungkapan Nadjib itu disampaikan karena sebelumnya, Bang Sandi, panggilan akrab Sandiaga Uno “ragu-ragu” menjawab pertanyaan peserta Halaqah karena khawatir dianggap berkampanye. Sebab, yang ditanyakan peserta terkait program yang akan diusung.
Saat itulah Bang Sandi menjawab diplomatis. “Gimana ini Bawaslu, gak usah dijawab ya….nanti disemprit,” sontak semua peserta halaqah gerr geran .
Nah, begitu Nadjib Hamid memberikan sambutan, dia pun membicarakan masalah “semprit” itu. “Yang begini ini perlu diluruskan. Bang Sandi, ini bagian saya meluruskan yang bengkok-bengkok, wong saya ini pernah di Panwas, pernah di KPU. Jadi kalau ngomong politik sebelum masa kampanye tidak boleh, itu sama saja mereka tidak paham.”
Mendengar ucapan Nadjib, Sandi pun langsung mengajak jabat tangan dan disambut tawa hadirin.
Lebih lanjut Nadjib bertanya. “Sebenarnya Pemilu itu untuk siapa sih?” tanya Nadjib yang dijawab serentak “untuk rakyat”. Nadjib pun menyambung, “lha ya berarti penyelenggara pemilu yang paham pasti akan berterima kasih pada kita yang telah membantu mensosialisasikan pemilu,” papar calon DPD RI itu yang lagi-lagi disambut gerr peserta.
Calon DPD RI dapil Jawa Timur itu menegaskan bahwa yang dilarang itu bicara provokatif, saling menghujat dan mengadu domba antar sesama. “Kalau forum yang menyejukkan dan menggembirakan seperti ini sama artinya kita ini sedang membantu penyelenggara pemilu mensosialisasikan pemilu,” hadirin pun menyetujui diikuti gemuruh tepuk tangan dari peserta yang memadati area Taman Pendidikan Islam (TPI) Nurul Huda.
Di akhir sambutannya, Nadjib menyampaikan tentang harapan bangsa ini. “Sepertinya kita memang menaruh harapan yang sangat besar pada pemimpin kita ini. Untuk itu mari doa bersama untuk calon pemimpin kita dan yang paling pantas memimpin doa adalah bapak KH Taufik Kusuma,” pungkasnya Nadjib yang kemudian dilanjutkan doa bersama dipimpin KH Taufik Kusuma, ketua Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB) kota Malang. (uzlifah)