PWMU.CO – Pada era Marketing 4.0, penyebaran informasi begitu cepat. Bahkan dalam waktu 0-6 jam pascakegiatan, informasi sudah beredar luas di media sosial. Oleh karena itu humas atau public relations (PR) bisa memanfaatkannya.
Manajer Humas PT Petrokimia Gresik (Persero) Muhammad Ihwan Fahrurozi SP MSi mengemukakan hal itu dalam kegiatan Public Relations Training di SD Muhammadiyah 2 Gresik Kota Baru (GKB), Sabtu (22/9/18).
Menurut Ihwan, Marketing 4.0 adalah kelanjutan dari perkembangan era-era marketing sebelumnya.
Pada era Marketing 1.0, dia menerangkan, marketing berfokus pada product oriented (orientasi pada produk). Dalam tahap ini, spesifikasi; desain; dan fungsi produk menjadi orientasi marketing.
Sedangkan dalam era Marketing 2.0, sambungnya, cirinya adalah consumer oriented (orientasi pada konsumen). Di era ini, marketing berfokus pada fungsional produk dan emosional konsumen. “Pada era ini bagaimana membuat konsumen loyal,” ujarnya.
Tahap ketiga adalah era Marketing 3.0 yang bercirikan value driven—berorientasi pada nilai-nilai universal. Di era ini, ujar Ihwan, marketing berfokus pada fungsional produk, emosional konsumen, dan spiritual. “Pada era ini sudah mulai memanfaatkan teknologi baru,” tuturnya.
Perkembangan terakhir menurut Ihwan adalah Marketing 4.0—merupakan marketing era digital dengan memanfaatan teknologi digital. “Di era ini, marketing sudah melakukan kombinasi online dan offline dalam memasarkan produknya,” jelas dia.
Ihwan lalu menguraikan bagaimana komunikasi di Marketing 4.0 berkaitan dengan penyebaran informasi.
“Pada kisaran 0-6 jam pascakegiatan, informasi segera beredar di macromedia dan radio seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Twitter, Line, atau Suara Surabaya,” papar dia.
Pada kisaran 6-12 jam pascakegiatan, sambungnya, sudah beredar di media online dan TV, seperti pwmu.co, detik.com, Google, Youtube, breaking news televisi, dan lain-lain.
“Pada kisaran 12-24 jam pascakegiatan informasi sudah beredar di media cetak, blog, atau forum seperti Kompas, Tempo, talkshow, hedaline, editorial, dan lain-lain,” terang Ihwan.
Oleh karenanya, ujarnya, dalam waktu kurang dari 24 jam, penyebaran informasi begitu cepat pada era Marketing 4.0 ini.
Dalam pelatihan bertemakan Uplift Marketing ini, Ihwan juga mengupas perbedaan antara marketing dan PR—dua hal berbeda yang banyak dianggap sma oleh banyak orang.
Ihwan menjelaskan, marketing merupakan fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran barang atau jasa yang saling menguntungkan.
“Sedangkan PR merupakan fungsi manajemen dalam sebuah organisasi untuk menumbuhkan itikad baik (goodwill) publik terhadap organisasi,” ungkapnya.
PIC atau penanggung jawab Public Relations Training Ulyatun Nikmah SPd menjelaskan, tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan value dan performance PR agar lebih berperan dalam kemajuan sekolah.
Pelatihan diikuti oleh humas atau PR empat sekolah Muhammadiyah yang ada dibawah naungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB Gresik. Yaitu SDM 1 GKB, SDM 2 GKB, SMPM 12 GKB, dan SMAM 10 GKB.(Hamidah)