PWMU.CO-Gerakan Muhammadiyah hingga kini masih berjalan sesuai dengan cita-cita awal pertama didirikan. Yakni gerakan dakwah amar makruf nahi munkar yang bergerak pada ranah pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Demikian paparan Dr Dahlan Rais MHum dalam dialog ideopolitor gelombang III yang diadakan Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Jumat (28/9/2018).
“Muhammadiyah telah melakukan banyak hal dalam membantu mencerdaskan dan membangun negara,” ujar adik kandung Prof Dr Amien Rais ini.
Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Surakarta ini berharap tiga bidang dakwah ini bisa membantu negara memperbaiki Human Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
IPM merupakan indeks yang digunakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengukur kemajuan suatu negara. Pertumbuhan rata-rata Indonesia adalah 0,694 poin pada tahun 2017. Ini menempatkan di posisi ke-116 dari 189 negara.
Dakwah kesehatan, ujar dia, setidaknya ikut membantu memperbaiki harapan hidup warga menjadi lebih panjang. Sedang dakwah pendidikan ikut membantu warga negara bisa menikmati jenjang lama belajar.
Tapi, ujar dia, masalah kesejahteraan rakyat masih jauh dari harapan. Ketimpangan kaya dan miskin melebar. Pendapatan per kapita masih rendah.
Menurut data, dengan jumlah penduduk 261,8 juta jiwa maka PDB per kapita Indonesia sekarang ini mencapai Rp 51,89 juta setara 3.876,8 dollar AS.
Dengan IPM di urutan 116, posisi ini Indonesia masuk level medium ketinggalan dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam yang berada pada level very high. Indonesia hanya berada satu digit di atas negara baru merdeka seperti Vietnam.
Level terendah adalah Niger dan Mali. Mereka masih tinggal di rumah tanah liat, tiangnya ranting pohon, dan tidak punya kamar mandi.
”Posisi level medium ini, lebih dekat dengan low karena Growth National Income (GNI) masih sangat rendah,” tegas mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang ini.
Dia menegaskan, pentingnya dakwah Muhammadiyah harus menyentuh banyak orang, agar IPM Indonesia terus meningkat. ”Sayangnya belum semua bisa dilakukan Muhammadiyah,” ujarnya. (R6)