Acara roadshow ini merupakan inisiatif dari Ketua Umum PP Muhamamdiyah Haedar Nasir saat Muktamar Muhammadiyah di Makassar tahun lalu. “Pak Haedar Nasir menginginkan adanya kegiatan PCIM untuk berbagi trik-trik bagaimana caranya bisa sekolah di luar negeri,” terang Dutamardin perwakilan PCIM USA, sekaligus penanggung jawab Roadshow PCIM.
Para perwakilan PCIM Luar negeri menyampaikan profil singkat negara tempat tinggal mereka, kampus, biaya hidup, lingkungan belajar, sampai dinamika ber-Muhammadiyah di sana.
(Baca juga: PCIM United Kingdom Gelar Muhammadiyah International Forum)
Tujuan Roadshow PCIM ini adalah supaya ada kader-kader Muhammadiyah di luar negeri, karena sifat gerakan Muhammadiyah bukanlah gerakan nasional saja, melainkan juga diarahkan sebagai gerakan internasional. Itulah yang disampaikan oleh Suharli, perwakilan PCIM Tunisia yang baru berdiri Desember 2015.
Dinamika ber-Muhammadiyah di luar negeri tidak kalah gesitnya dengan yang ada di Indonesia. Mesir salah satu contohnya. Para mahasiswa aktivis Muhammadiyah di Mesir mendirikan TK ABA yang sudah berjalan 8 tahun dengan jumlah siswa sekitar 30 anak dengan kepala sekolah yang saat ini masih duduk di semester 7. Kegiatan-kegiatan PCIM Mesir pun sangat bagus, seperti kajian-kajian yang bahkan tidak dimiliki oleh organisasi tetangga. Dan yang cukup membanggakan, pada tahun 2015 PCIM Mesir mendapatkan penghargaan organisasi afiliatif yang paling bagus di Mesir.
(Baca juga: Menjadi Saksi Wisudawan Indonesia di Universitas Kyoto)
Pertama yang harus dilakukan untuk berangkat ke luar negeri adalah niat untuk belajar. Tidak cukup bila hanya modal motivasi agar mendapatkan pengalaman belajar di luar negeri. “Jika hanya ingin mendapat pengalaman belajar di luar negeri, maka yang didapat hanya pengalaman belaka, ilmunya tidak,” jawab Yuanita alumnus Taiwan atas pertanyaan yang diajukan salah satu peserta. Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya itu juga menambahkan, “Orang yang niat belajar, di sana akan datang ke kampus tepat waktu, memanfaatkan waktu kosong untuk ke perpustakaan, bukannya jalan–jalan ke tempat-tempat wisata.”
Tidak lanjut dari acara roadshow ini adalah para peserta di tiap kota akan dibuatkan group chat seperti di WhatsApp atau LINE sebagai media pendampingan PCIM untuk kader agar mendapatkan dan mencari informasi studi lanjut di luar negeri dengan leluasa. (*)
Penulis: Dwi Putri Miftahus Sa’adah, mahasiswi PENS dan aktivis IMM Komisariat Gabungan ITS, PENS, dan PPNS.