PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur melalui Lazismu dan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) kembali mengirim bantuan logistik ke Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tenggah (Sulteng).
Sebanyak 20 ton logistik bantuan dari Muhammadiyah Jatim dikirim menggunakan KRI Surabaya 591 milik TNI Angkatan Laut dari Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimatan Timur, menuju pelabuhan Pantoloan Palu, Sabtu (6/10/18) malam.
Bantuan terdiri dari beras seberat 8 ton, mi instan 700 karton, air mineral 500 karton, minyak goreng, gula, sarden, kornet, daging analog, bumbu makanan, pempers bayi, pembalut wanita, pakaian dalam wanita, susu balita, susu ibu hamil.
Ada juga alat-alat dapur umum seperti kompor, dandang, wajan, panci, piring, sendok dan lainnya. Juga alat-alat listrik dan genset.
Ketua MDMC Jatim M Rofii menerangkan, sedianya 20 ton logistik bantuan dari Muhammadiyah Jatim ini akan dikirim menggunakan pesawat Hercules TNI AU.
Tapi karena ada kendala teknis yakni dipakainya pesawat Hercules untuk mengankut prajurit TNI, polisi dan SAR, maka bantuan akhirnya diangkut menggunakan kapal.
“Tidak apalah, tidak pakai pesawat Hercules. Yang terpenting bantuan Muhammadiyah Jatim bisa segera sampai ke Palu, dan bisa secepatnya didistribusikan ke warga,” terang dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya itu saat dihubunggi PWMU.CO Ahad (7/10/18) pukul 13.00 WIB via WhatsApp.
Rofii menambahkan, untuk waktu tempuh kapal KRI Surabaya hingga di Palu diperkirakan membutuhkan waktu 10 jam. “Semoga segera sampai. Ini kami terus monitor sampai mana,” tandasnya. (Aan)
PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur melalui Lazismu dan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) kembali mengirim bantuan logistik ke Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tenggah (Sulteng).
Sebanyak 20 ton logistik bantuan dari Muhammadiyah Jatim dikirim menggunakan KRI Surabaya 591 milik TNI Angkatan Laut dari Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimatan Timur, menuju pelabuhan Pantoloan Palu, Sabtu (6/10/18) malam.
Bantuan terdiri dari beras seberat 8 ton, mi instan 700 karton, air mineral 500 karton, minyak goreng, gula, sarden, kornet, daging analog, bumbu makanan, pempers bayi, pembalut wanita, pakaian dalam wanita, susu balita, susu ibu hamil.
Ada juga alat-alat dapur umum seperti kompor, dandang, wajan, panci, piring, sendok dan lainnya. Juga alat-alat listrik dan genset.
Ketua MDMC Jatim M Rofii menerangkan, sedianya 20 ton logistik bantuan dari Muhammadiyah Jatim ini akan dikirim menggunakan pesawat Hercules TNI AU.
Tapi karena ada kendala teknis yakni dipakainya pesawat Hercules untuk mengankut prajurit TNI, polisi dan SAR, maka bantuan akhirnya diangkut menggunakan kapal.
“Tidak apalah, tidak pakai pesawat Hercules. Yang terpenting bantuan Muhammadiyah Jatim bisa segera sampai ke Palu, dan bisa secepatnya didistribusikan ke warga,” terang dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya itu saat dihubunggi PWMU.CO Ahad (7/10/18) pukul 13.00 WIB via WhatsApp.
Rofii menambahkan, untuk waktu tempuh kapal KRI Surabaya hingga di Palu diperkirakan membutuhkan waktu 10 jam. “Semoga segera sampai. Ini kami terus monitor sampai mana,” tandasnya. (Aan)