PWMU.CO – Meski jadi orang besar—bukan saja tubuhnya yang tinggi besar—tapi Muhamamad Harun Roesyiedh masih menyempatkan melakukan hal-hal ‘kecil’.
Saat ini Harun sedang memegang dua jabatan besar, yaitu Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik dan Gubernur HW Jatim alias Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Jawa Timur.
Tapi, pada Sabtu (6/10/18) lalu, Harun melakukan hal ‘kecil’, yaitu nongkrong alias kopi darat (kopdar) bersama para Kontributor Gresik untuk PWMU.CO (Kongresmu) di Kafe Pitstop, Pondok Permata Suci, Gresik.
Meskipun tergolong pekerjaan ‘kecil’, namun kumpul-kumpul yang dilakukan itu bisa berdampak besar. Sebab, bersama kontributor—sebutan bagi wartawan PWMU.CO yang berkonsep citizen journalism—dia sedang membahas teknik penulisan berita yang bagus. Dan, seperti disadari, berita yang baik berpotensi memiliki pengaruh yang besar.
Jadi ….? Ah, ujung-ujungnya ternyata Harun sedang melakoni kegiatan besar juga: berkumpul dengan orang-orang yang berpotensi membuat berita dari peristiwa kecil menjadi berpengaruh besar.
Maka saat pelaksanaan kopdar yang sudah beberapa bulan dia gagas itu benar-benar terjadi, Harun seperti telah membayar lunas impiannya. “Utang saya sudah terbayar dengan acara kopdar ini,” ujarnya saat memberi sambutan.
Dia lalu mengucapkan terima kasih kepada anggota Kongresmu yang sudah bersedia hadir meluangkan waktunya di acara yang digagasnya bersama Ria Pusvita Sari—guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, yang juga adalah Kontributor PWMU.CO Gresik.
Menurut Harun, selain sebagai ajang bersilaturahmi antaranggota, acara ini juga bertujuan untuk memantapkan kualitas jurnalistik anggota Kongresmu.
Harun menjelaskan, 30 persen Kontributor PWMU.CO berasal dari Gresik. Angka itu diperoleh dari daftar sementara anggota Group WhatsApp Kontributor PWMU.CO yang berjumlah 253 orang. Sedangkan yang berasal dari Kabupaten Gresik adalah 76 orang atau 30 persennya.
Maka sudah selayaknya Kongresmu terus meningkatkan kualitas penulisan berita. “Kualitas jurnalistik Kongresmu otomatis berpengaruh pada pemberitaan PWMU.CO,” ujarnya.
Harun berharap, pertemuan pertama ini akan berkelanjutan. “Dengan arti akan ada pertemuan kedua, ketiga, dan seterusnya,” ucapnya di hadapan 21 peserta yang hadir.
Menurut Ria Pusvita Sari, Kongresmu lahir secara spontan pada 23 Maret 2018. “Saat itu kami ingin mempererat hubungan persaudaaraan dan silaturahmi sesama Kontributor PWMU.CO yang ada di Gresik,” terangnya. “Juga untuk meningkatkan kualitas penulisan berita.”
Dengan latar belakang seperti itu, Kongresmu mengundang Mohammad Nurfatoni—salah satu editor PWMU.CO—untuk memberi bimbingan pada peningkatan kualitas berita.
Membawa materi berjudul Menulis Berita yang Enak Dibaca dan Ngangeni, Fatoni, sapaannya, mengajak anggota Kongresmu untuk menulis berita yang tidak sekadar benar, melainkan juga bagus.
“Jangan sampai kalah dengan wartawan mesin,” ujarnya merujuk pada mesin berita yang sudah dipakai di Amerika Serikat. “Mesin punya logika tapi nggak punya rasa, sedang rasa-lah yang membuat berita enak dibaca dan ngangeni.”
Kopdar Kongresmu disambut antusias anggotanya. Ian Ianah adalah salah satunya. Meski Sabtu pagi ia masih mengikuti sebuah workshop di Universitas Muhammadiyah Gresik dan berlanjut melakukan takziah di rumah Agustine Nurhayati—anggota Kongresmu yang meninggal dunia pagi itu—siangnya Ian tetap bersemangat hadir di acara kopdar. “Sayang jika sampai tidak hadir,” tuturnya.
Sementara Ketua Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Balongpanggang Liza Rahmawati yang juga anggota Kongresmu sangat menyesal tidak bisa hadir di acara kopdar tersebut karena sedang dalam masa pemulihan di rumah dari sakit yang dideritanya.
“Belum mendapat lampu hijau untuk berangkat,” ungkapya. Meski begitu, ibu dari dua anak itu sangat mendukung acara tersebut dengan mengirimkan doorprize yang menjadi salah satu ‘penggembira’ Kopdar Kongresmu. (Tsalis)