PWMU.CO – Sakit dan masih dalam perawatan dokter, tak menyurutkan semangat Fauzan untuk mengikuti Ujian Sekolah (US). Dengan tubuh terpasang cairan infus, siswa Kelas VI SD Muhammadiyah 10 Balongbendo, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ini, akhirnya mampu menyelasaikan US selama tiga hari, sejak Senin sampai hari ini (18/5).
(Baca juga: Ujian Sekolah: Prestasi Penting, tapi Jujur Lebih Mulia)
Fauzan yang sedang sakit mag akut, memang harus berjuang keras mengikuti US. Selama mengerjakan soal–soal itu, seringkali ia meringis menahan rasa sakit. “Bahkan di hari pertama, ia sempat menangis dan terkulai lemas,” kata Sunarsih, salah seorang guru, kepada pwmu.co Rabu siang.
“Tapi alhamdulillah berkat dorongan semua pihak, Fauzan berhasil melaksanankan US,” katanya. Sunarsih, yang juga Koordinator Kelompok Kerja Guru Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab se-Sidoarjo ini menjelaskan bahwa kepala sekolah selalu memberi motivasi setiap hari agar Fauzan tetap kuat dan tidak mudah menyerah.
“Kepala sekolah juga memberikan kelonggaran pada Fauzan untuk mengerjakan US di mobil,” ujar guru yang pernah nyantri di Pesantren Muhammadiyah Babat ini. Sunarsih mengatakan, bahwa peristiwa ini agar bisa memberi inspirasi kepada semua orang tua agar selalu memberi dukungan kepada anak-anaknya.
(Baca juga: IKWAM, Cara Ber-Muhammadiyah Wali Murid)
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 10 Achmad Irjik, SAg mengatakan, bahwa Fauzan dibolehkan mengikuti ujian setelah ada ijin orang tuanya. “Kami sudah berkomunikasi dengan wali murid Ananda Fauzan,” tuturnya. Irjik menjelaskan, orang tua Fauzan tidak hanya mengizinkan tapi juga ikut mengawasi. “Beliau adalah seorang dokter dan dinas di RSUD Mojokerto,” ujarnya.
Menurut Irjik, ayah Fauzan yaitu dr Wawan, dengan penuh perhatian mengantar dan menjaga putranya dalam mengikuti ujian hingga selesai. “Kami juga memberi kelonggaran pada Fauzan untuk mengerjakan dan mengakhiri lebih awal dibanding teman-temannya sekelas,” tuturnya.
(Baca juga: Lantunan Doa dan Secangkir Teh Hangat Itu, Teduhkan Ujian Sekolahku)
SD Muhammadiyah 10 yang terletak di Desa Bakung Temenggungan ini sudah menyiapkan US dengan perencanaan yang matang. ”Sekolah berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk anak-anak,” kata Irjik. Ia mengatakan, sekolah sudah melakukan try out sebanyak 10 kali dan 2 kali pembinaan mental menghadapi ujian.
“Dalam pembinaan tersebut wali murid juga dihadirkan dalam rangka menyamakan visi treatment pra ujian agar sama dengan langkah yang dilakukan pihak sekolah,” ujarnya. Irjik menjelaskan bahwa dalam pembinaan tersebut, anak-anak juga diajak shalat tahajud berjamaah. “Ini untuk menguatkan spiritual para siswa,” ujarnya.
“Saya juga meminta para wali kelas memberi wejangan kepada para siswa untuk benar-benar mempersiapkan diri baik fisik, mental, kesehatan, dan persiapan materi yang diujikan. Ia berharap, dengan langkah-langkah ini, sekolah bisa mengoptimalkan output anak-anak. “Di sini kami senantiasa menjunjung tinggi kejujuran dalam pelaksanaan ulangan ataupun ujian sekolah. Sudah kami dibudayakan gerakan anti ngerpek (menyontek) sejak kelas satu,” ujarnya. (MN)