PWMU.CO – Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Sasaran Kurikulum 2013 (K13) Jenjang SMP Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 pada bulan September hingga Oktober tahun ini.
“K13 harus diterapkan di semua sekolah di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 2019 mendatang. Oleh karenanya, semua lembaga harus sudah mengikuti pelatihan K13 agar dapat menerapkan kurikulum tersebut pada anak didiknya,” tutur Dr Bambang Agung Susetyo MM MPd, Kepala LPMP Jawa Timur.
Menurutnya, sasaran bimtek kali ini adalah sekolah-sekolah swasta baru yang tahun ini baru menerapkan kurikulum 2013. “Bimtek kali ini memang khusus ditujukan untuk guru-guru yang belum mendapatkan pelatihan K13,” jelas Bambang.
SMP Muhammadiyah 13 Campurejo, Panceng, Gresik—atau dikenal dengan julukan Hamas School—termasuk yang disasar oleh bimtek ini.
“Hamas diberi kesempatan oleh LPMP melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik untuk mengikuti bimtek selama dua periode, yakni angkatan 1 dan angkatan 3, yang terdiri dari tujuh orang guru,” tutur Nurul Wakhidatul Ummah Skom, Kepala Hamas School pada PWMU.CO, Senin (22/10/18).
Fidah—panggilannya—menjelaskan, ketujuh guru tersebut adalah Nur Farizah SPd (IPA), Muafillah Shofah SSi (Matematika), Shofi Maulina Haji SPd (IPS), Moh Thoifur SPd (PKn), Anik Ismayanti SS (Bahasa Inggis), Shofiyatul Izzah (Bahasa Indonesia), dan Taqwim SE (PJOK).
Bimtek dilaksanakan selama lima hari. Untuk angkatan 1 telah dilaksanakan pada Selasa-Sabtu (25-29/9/2018) dan angkatan ke-3 diadakan pada Senin-Jumat (8-12/10/2018).
“Selama lima hari, kami digembleng habis-habisan seputar K13 dan perangkat pembelajaan,” jelas Shofi Maulina Haji SPd, guru mata pelajaran IPS Hamas School, ketika diwawancari PWMU.CO, Senin (22/10/18).
Dia menambahkan, di hari pertama, kami disuguhkan materi tentang kurikulum, program penguatan karakter (PPK), literasi dan soal HOTS (High Order Thinking Skills).
Hari selanjutnya mengenai analisis kompetensi init (KI), komptensi dasar (KD), Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sampai pada hari terakhir adalah peer teaching untuk mempraktikkan RPP yang telah dibuat.
“Di sini, kami diajar oleh instruksur nasional per mata bidang pelajaran. Pengalaman yang luar biasa bisa diajar langsung oleh pakarnya,” tutur Nur Farizah SPd bersemangat.
Hal yang senada juga disampaikan Anik Ismayanti SS, guru Bahasa Inggris Hamas School. Menurutnya, bimtek ini adalah kesempatan emas baginya. “Bisa kuliah guru gratis dalam waktu singkat, dapat ilmu baru yang bisa meningkatkan kualitas pengajaran, apalagi dengan basic pendidikan saya yang bukan guru,” kesannya.
Pengalaman berbeda dirasakan oleh Shofiyatul Izzah SPd. Ibu beranak satu ini harus meninggalkan sang buah hati yang baru berusia 4,5 bulan.
“Perasaan seorang ibu benar-benar diuji ketika jauh dari anaknya yang masih dalam masa menyusui,” kesannya penuh haru.
Guru Bahasa Indonesia ini menjelaskan, dirinya tiap dua jam sekali harus izin kepada instruktur untuk memompa ASI. “Saya harus berlarian dari lantai 2 menuju gedung seberang, kerena ASI harus segera disimpan ke freezer yang ada di dapur LPMP,” terangnya.
Namun, tuturnya, semua pengorbanan itu tidaklah sia-sia, karena ilmu yang didapat dari bimtek LPMP ini begitu penting untuk pendidikan anak-anak di Hamas School.
Fidah berharap, guru yang telah mengikuti bimtek bisa sharing ilmu ke guru yang lain tentang ilmu yang didapatkan, agar implementasi K13 di Hamas bisa menyeluruh dan berjalan secara maksimal. (Fillah)