PWMU.CO – Peringatan Bulan Bahasa di SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo (SD Muhida) berlangsung sepekan 20-27 oktober 2018.
Kegiatan bertitel Gebyar Bulan Bahasa Muhida berlangsung semarak dengan beragam kegiatan yang digelar. Salah satunya yang menarik adalah pagelaran wayang kulit yang dikemas dalam wayang siswa (wasis), Sabtu (27/10/18).
Yang istimewa, dalangnya adalah alumnus SD Muhida tahun 2007 yaitu Ki Pringgo Jati Rahmanto—dalang muda yang lagi populer di Jawa Timur.
Ia mengenalkan tokoh pandawa lima di hadapan hampir 300 penonton yang terdiri dari siswa dan wali siswa.
Selain Ki Pringgo, tampil pula dalang Moch Sigit Herdianto, Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang membawakan cerita Sarip Tambak Oso.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Periwisata Kabupaten Sidoarjo Joko Supriyadi yang membuka acara memberikan apresiasi pada SD Muhida karena ikut mengenalkan budaya Indonesia, khususnya wayang kulit, pada para siswa.
“Tidak banyak sekolah yang menggelar acara semacam ini. Dan tidak banyak pula sekolah dasar di Sidoarjo yang memiliki alat musik gamelan seperti di sini,” ucapnya.
Ia juga meminta agar sekolah memanfaatkan gamelan bagi siswa secara optimal agar mereka menjadi generasi yang peduli dan tertarik melestarikan warisan budaya.
Kepala SD Muhida Enik Chairul Umah menyampaikan, kegiatan gebyar bulan bahasa tahun ini melibatkan semua warga sekolah mulai dari wali siswa, guru, karyawan, siswa, dan masyarakat sekitar.
“Acara dikemas dalam ragam kegiatan. Ada workshop enikki bagi guru se-Jawa Timur, lomba pojok baca kelas, orangtua mendongeng, orangtua mengajar, dan bedah buku oleh wali siswa yang dikoordinasi oleh Ikatan Wali Murid (Ikwam) Muhida,” ungkapnya.
Sementara, tambahnya, untuk siswa ada lomba baca puisi, resum buku, dan mendongeng. Dan sebagai puncaknya adalah pagelaran Wasis.
“Kami sengaja mengusung wasis sebagai wujud program penguatan pendidikan karakter (PPK) sekolah, berupa seniman masuk sekolah,” ujarnya. Dia bersyukur, ada alumnus SD Muhida yang menjadi dalang dan bersedia berbagi dengan adik-adik kelasnya. (ECU)