Kajian Ahad Pagi PDM Ngawi dengan penceramah Ketua LDK Muhammad Arifin.
PWMU.CO-Jamaah memadati halaman SMP Muhammadiyah 1 Ngawi, Ahad (4/11/2018). Mereka menghadiri Kajian Ahad Pagi yang dilaksanakan oleh PDM Muhammadiyah Ngawi setiap Ahad pertama setiap bulan.
Hadir sebagai pembicara Ketua Lembaga Dakwah Khusus PWM Jatim Ustadz Muhammad Arifin MA. Dalam ceramahnya, Arifin menyampaikan persoalan cinta.
”Cinta bisa membuat orang sedih, juga bisa membuat orang gembira. Cinta bisa membuat orang susah juga bisa membuat orang bahagia. Perlu jamaah ketahui semua urusan cinta itu tidak akan lama kecuali cinta kepada Allah swt,” tuturnya.
Allah, sambung dia, tidak akan pernah meninggalkan makhlukNya yang sangat mencintainya. Cinta Allah akan kekal. Abadi selamanya. ”Kita tidak akan pernah merasa kehilangan, kita tidak akan pernah dikecewakan. Tidak ada yang akan merebut Allah yang kita cintai dari hati kita. Tak kan ada yang merampas Allah,” katanya lagi.
Jika kita bermesraan dengan Allah, ujar dia, hidup bersama Allah, kita tidak akan pernah berpisah denganNya. Allah akan setia menyertai setiap gerak-gerik langkah kita bahkan lebih dekat dari urat nadi kita. Allah tidak akan berpisah dari kita , kecuali kita sendiri yang berpisah dariNya. ”Cinta yang paling membahagiakan dan menyembuhkan adalah cinta kepada Allah Azza wa jalla,” katanya.
Selain bicara soal cinta, anggota Badan Nasional Narkotika Jawa Timur ini juga menyampaikan seputar pentingnya warga Muhammaduyah paham modus peredaran narkoba yang sudah semakin menjadi-jadi. Karena sangat mungkin di tengah masyarakat Indonesia yang lagi banyak ditimpa musibah ini justru dimanfaatkan oleh para sindikat untuk memasukkan narkoba.
Kajian yang biasanya selesai pukul 08.30 ini mundur sampai pukul 09.00 karena banyaknya pertanyaan para jamaah seputar modus peredaran narkoba.
Seketaris PDM Ngawi Ustadz Suwarto Abas dalam sambutannya mengatakan, warga Muhammadiyah wajib istiqomah dalam mengikuti Kajian Ahad Pagi. Ini upaya untuk menambah ilmu dan ajang silaturahim sesama warga Muhammadiyah. (Mar)
