
PWMU.CO – Suasana haru yang diwarnai isak tangis warga mengiringi kepulangan tiga relawan medis Muhammadiyah asal RSU Muhammadiyah Bandung, Tulungagung, Jawa Timur dari medan bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Salah satu warga yang merasa sedih atas kepulangan dr Arifianto Wibowo, Drajat AH, dan S Khamim adalah Nyonya Hijrah Makmur, 53 tahun.
Warga Jalan Mutiara No 28 Wani Dua, Kecamatan Tanan Tovea, Donggala itu mengaku, sangat terbantu dengan kehadiran relawan medis Muhammadiyah Jatim, yang setiap harinya telah memberikan pelayanan medis pada warga.
“Mama (Nyonya Hijrah) minta maaf. Mungkin selama ini pelayanan mama kurang menyenangkan bagi para relawan. Hati-hati di jalan. Semoga selamat sampai tujuan. Doa mama menyertai selalu,” ujar Nyonya Hijrah seperti dikisahkan dr Arifiato pada PWMU.CO, Rabu (7/11/18).
Nyonya Hijrah mengungkapkan, perasaan sedihnya lantaran ditinggal pulang relawan medis Muhammadiyah Jatim. “Mama bersedih ditinggal karena kalian baik sekali sama mama. Terima kasih karena mama telah dianggap keluarga. Mas yang baik, semoga panjang umur,” paparnya.
Sementara itu Dokter Arifianto berharap, Nyonya Hijrah, keluarga, dan warga desa salalu diberi kesehatan dan banyak rejeki. “Kami mohon maaf bila ada salah. Terima kasih mama dan warga desa atas sambutannya yang luar biasa,” ungkapnya.
Hari ini, Rabu (7/10/18), relawan medis RSUM Bandung dan RS Siti Khodijah Sepanjang, Sidoarjo ditarik pulang dari Sulteng karena masa tugasnya telah berakhir.
Sebagai gantinya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim melalui Majelis Pembina Kesejahteraan Umum (PKU)-Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) kembali mengirimkan relawan medis dari RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto dan RSI Aisyiyah Malang ke daerah bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulteng.
Relawan yang berangkat adalah dr Mahmujur, Windra Setiawan, Budi Mulyo Utomo, dr Zul Fahmy Irawan, Aris Susandrianto dan Andi Fahmi Muchtar. Merka akan bertugas selama dua pekan hingga 21 November 2018.
Ketua MPKU PWM Jatim dr Sholihul Absor mengatakan, Jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) Jatim selalu siap untuk menjalankan tugas kemanusiaan.
“Selama ini, RSMA banyak dipersepsikan sudah bisnis oriented. Sama dengan rumah sakit swasta lainnya. Nah, partisipasi relawan medis dalam penangan kebencanaan ini sebagai wujud dari dakwah nyata AUM rumah sakit,” terangnya.
Dokter Absor tak lupa berterima kasih kepada seluruh direktur RSMA Jatim maupun MPKU penyelenggara yang telah mendukung terlaksannya tugas mulia ini. “Mengirimkan tim medis dalam waktu lama bukan perkara mudah. Karena itu kami sampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak,” tandasnya. (Aan)
