PWMU.CO-”Mengapa sekarang terjadi kemarau panjang?” tanya Mochammad Rheyvannanda Eka Rahman, siswa kelas 3 Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 (SD Muda) Tulangan Sidoarjo kepada petugas saat berkunjung ke Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak II BMKG di Jl.Kalimas Baru 97 B Surabaya, Rabu (7/11/2018).
Ari Wijayanto, petugas yang memandu kunjungan 105 siswa SD Muda itu menjelaskan, hal itu terjadi karena kurangnya asupan uap air yang menjadi salah satu unsur hujan pada wilayah tertentu sehingga menyebabkan keadaan kemarau yang tidak semestinya.
Rheyvannanda mengangguk tanda paham. Begitu juga teman-temannya. Fenomena alam lainnya juga ditanyakan para siswa. Seperti terjadinya tsunami dilontarkan oleh Fairuz Akhdan Al Qisty. Menjawab pertanyaan itu petugas memutarkan video animasi terjadinya tsunami.
Peristiwa angin puting beliung ditanyakan oleh Shafwan Alghani Prawira Zakiyah. Juga terjawab dengan penayangan gambar macam-macam awan sebagai salah satu penyebab angin dan proses terjadinya petir.
Belajar di luar sekolah seperti kunjungan ini menambah kesan kuat bagi para siswa terhadap pengetahuan yang diterima. Di Stasiun Meteorologi mereka dikenalkan alat-alat yang digunakan untuk mengukur unsur -unsur cuaca atau iklim yang tertata di taman depan gedung.
Petugas pemandu lainnya Indri Aulia menerangkan nama dan fungsi peralatan. Termograf untuk pencatat otomatis yang mencatat segala perubahan suhu. Bisa mengukur suhu tempat teduh yang sebenarnya. Termometer pencatat diletakkan dalam kotak perlindungan yang dinamakan dengan Sangkar Stevenson.
Alat untuk mengukur intensitas radiasi matahari disebut Pyranometer. Sedangkan Campbell Stokes dipakai mengukur lamanya matahari bersinar. Anemometer berfungsi mengukur arah dan kecepatan angin. Barometer mengukur tekanan udara.
Indri juga menjelaskan, alat-alat tersebut berhubungan sesuai unsur cuaca dan iklim yang terdiri dari radiasi matahari, suhu udara, tekanan udara, arah dan kecepatan angin, penguapan, kelembapan udara dan curah hujan.
Pelaksana Lapangan Stasiun Meteorologi Maritim Zem Iriyanto Pradama menyampaikan, tempat ini sering dikunjungi pelajar dan mahasiswa untuk belajar tentang cuacadari. ”Stasiun Meteorologi ini sudah terdaftar di WMO yaitu Organisasi Meteorologi Dunia. Di sini lebih fokus terhadap pelayanan Meteorologi bidang kemaritiman,” ujarnya.
Koordinator guru kelas 3 Elys Fitriana SPd mengatakan, kegiatan ini sesuai dengan tema pelajaran kelas 3 saat ini yang tengah mempelajari perubahan wujud zat, proses terjadinya hujan, iklim dan cuaca. ”Kegiatan outdoor learning harus sesuai dengan materi yang sedang dipelajari anak-anak ketika itu, jadi tidak asal pilih,” ujarnya. (Mazzrozaq)