PWMU.CO-Ahad (11/11/2018). Tiba-tiba suasana kunjungan santri kacau. Hari itu orang tua siswa yang sedang menengok anaknya yang mondok di Aisyiyah Boarding School Malang (ABSM) kaget. Ada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy datang ke sekolah berlokasi di Lawang ini.
Mendikbud Muhadjir dikawal ajudannya memasuki gang sempit tempat sekolah itu berdiri. Sementara mobil dinas dan patwal berhenti di ujung gang karena tidak bisa masuk.
Kehadiran menteri yang mendadak ini tentu mengagetkan pengelola sekolah. Kepala SMP ABSM Heny Tri Hastutik langsung menyambut kedatangan tamunya dan meminta maaf tidak ada persiapan memadai.
”Ndak papa. Biar tidak merepotkan,” jawab Muhadjir Effendy yang pernah menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Mendikbud kemudian menyapa orang tua dan para santri yang tampak keheranan ada menteri mendadak datang. Pak Muhadjir lantas berkeliling melihat situasi pengajaran dan prasarana. Kemudian bertanya beberapa hal lainnya.
”Ya sudah, nanti saya bantu 40 komputer. 20 untuk SMP dan 20 Untuk SMA,” katanya di hadapan seluruh santri dan orang tua siswa yang sibuk ingin berfoto dengannya. Kalimat itu disambut dengan gemuruh tepuk tangan seluruh santri, guru dan orang tua.
Ketika Mendikbud melihat sedang berlangsung pembangunan masjid, ia juga menyerahkan bantuan langsung berupa uang tunai. ”Ini saya sumbang untuk masjid ya,” ujarnya lagi.
Serah terima bantuan langsung disaksikan oleh seluruh yang hadir. Setelah itu Menteri Muhadjir berpamitan. Semua orang berebut salaman dan berfoto. Hanya 30 menit Mendikbud berada di sekolah itu.
Heny Tri Hastutik sekali mengucapkan terima kasih dan meminta maaf atas sambutan yang seadanya itu. Sampai-sampai dia lupa tak memakai sepatu saat memandu Pak Menteri melihat-lihat kondisi sekolah.
“Alhamdulillaaah, rezeki anak salehah,” seloroh Heny Tri Hastutik gembira setelah mobil Mendikbud berlalu. ”Kami berterima kasih sekali atas kunjungan Pak Menteri, meski super-super mendadak. Kira-kira lima menit sebelum tiba di sini, kami baru dapat kabar,”” sambungnya.
Para orang tua juga kaget dengan kunjungan ini. ”Ya saya kaget, kok bisa tiba-tiba dikunjungi Pak Menteri,” kata Yuni Pujiastutik, orangtua santri.
Humas ABSM Mohammad Anis menceritakan, awalnya telepon sekolah berdering. Setelah diangkat suara di seberang menjelaskan dari protokoler Mendikbud ingin memastikan keberadaan Aisyiyah Boarding School Malang yang hendak dikunjungi.
Telepon kemudian ditutup dengan pesan sedang konfirmasi dulu ke Pak Menteri yang naik mobil di belakang. Anis langsung menyampaikan kabar itu kepada Kepala SMP ABSM Heny Tri Hastutik yang saat itu ada di sekolah meski hari libur karena ada agenda bertemu dengan beberapa orang tua.
Beberapa detik kemudian telepon bordering lagi mengabarkan Mendikbud sudah berada di depan jalan. Mendengar kabar itu, langsung Anis naik motor menjemputnya ke jalan raya. Tidak sampai di jalan raya, sudah bertemu dengan mobil berwarna hitam dikawal oleh mobil patwal memasuki gang.
Tidak ragu lagi, ini mobil menteri. Dia langsung berbalik memandu mobil patwal menuju ke lokasi SMP Aisyiyah Boarding School Malang. (Anis)