PWMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Dr Mahsun Jayadi mengingatkan agar di tahun politik ini warga Muhammadiyah tetap konsentrasi dalam dakwah amar makruf nahi munkar.
Hal itu dia sampaikan dalam Tabligh Akbar dan Resepsi Milad Ke-106 Muhammadiyah di Islamic Center, Surabaya, Selasa (20/11/18).
“Muhammadiyah tetap pada orbitnya sebagai gerakan dakwah amar makruf nahi munkar berbasis massa tidak akan berubah menjadi partai politik,” ujarnya.
Dia menambahkan, meski begitu Muhammadiyah tetap punya tanggung jawab terhadap nasib umat dan bangsa ini dengan memberikan kontribusi di bidang politik.
“Muhammadiyah mendukung kader-kadernya yang punya bakat di bidang politik dengan merekomendasikan kader-kadernya yang ikut kontestasi pemilihan legislatif,” tambahnya. “Tapi perlu diingat, Muhammadiyah dan politik itu memang dua hal yang berbeda.”
Pria asal Lamongan itu menegaskan di tahun politik ini Muhammadiyah mengedepankan kedamaian, tidak saling mencaci, tidak saling menjatuhkan, dan saling menghormati.
Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Surabaya itu menerangkan tantangan dakwah Muhammadiyah di era millenial.
“Saat ini bisa dikatakan kita hidup di era millenial. Era ini dicirikan mempunyai karakter antara lain pertama anak-anak muda tidak bisa hidup tanpa gadget. Bagaimana mendakwahi anak-anak muda seperti ini, Muhammadiyah harus tanggap. Ini tantangan bagi Muhammadiyah,” terangnya.
Kedua, lanjutnya, anak-anak muda seringkali lebih percaya ‘tausiyah’ internet daripada pituture wong tuwo (nasehat orang tua). Muhammadiyah harus bisa mengantisipasi dakwah Islam menghadapi masyarakat millenial,” jelasnya. (Anang)