PWMU.CO – Animo warga Muhammadiyah se-Jawa Timur mengikuti resepsi Milad Ke-106 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ahad (18/11/18) membuat salah seorang tokoh Muhammadiyah Jawa Timur merasa sedih dan bahagia.
Adalah Dr H Sholikhin Fanani MPSDM, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, tokoh yang dimaksud. Dia sedih karena datang terlambat dan tidak bisa masuk At Tauhid Tower lantai 13 tempat acara digelar. Akhirnya Sholikhin harus duduk berbaur dengan ibu-ibu di tenda luar yang sudah disiapkan panitia.
Dia mengaku terlambat karena harus menghadiri Perayaan Milad Muhammadiyah yang diadakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel, Surabaya. “Sebagai warga Muhammadiyah dan pengajar di AUM (amal usaha Muhammadiyah) saya juga harus mengikuti kegiatan di cabang tempat saya mengajar,” ujarnya sambil menyampaikan bahwa mereka yang ikut kegiatan di PCM Ngagel akan bergerak ke UMSurabaya usai acara di Ngagel.
Menurut dia momentum ini sangat positif untuk kebangkitan Muhammadiyah. Tidak hanya miladnya, melainkan ada spirit baru dalam bermuhammadiyah. “Pada milad ini spirit besar, manfaat besar yang semakin dirasakan masyarakat luas.” Hal ini yang membuat Sholikhin bangga.
“Ini juga momentum, untuk membuat semakin baik Indonesia, karena semakin baik Muhammadiyah semakin baik Indonesia, semakin kuat Muhammadiyah semakin kuat Islam di Indonesia,” sambungnya.
Suami Mufliha itu mengharapkan agar momentum ini tidak berhenti di milad tapi diteruskan usai milad dengan memberikan nilai positif pada semua segmen masyarakat dalam segala bidang. Selain itu, ujarnya, harus dikembangkan nilai yang sangat berpengaruh pada masyarakat, yaitu nilai kolektivitas, nilai humanitas, dan nilai spiritualitas.
“Seperti sekarang inilah gerakan yang dicita-citakan KH Ahmad Dahlan saat mendirikan Muhammadiyah,” tandasnya.(Uzlifah)
Discussion about this post