PWMU.CO – Tugas kader Muhammadiyah itu ada tiga. Sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Brondong Drs Mat Iskan dalam acara Silaturrahim Aisyiyah dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Putri dalam Upaya Transformasi Kader yang digagas oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Brondong Lamongan, Selasa (20/11/18).
Kegiatan yang bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Brondong itu diselenggarakan oleh Majelis Pembinaan Kader (MPK) PCA Brondong dan diikuti oleh jajaran Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) putri atau Ipmawati Cabang Brondong.
Menurut Mat Iskan pelopor dibuktikan dengan kader selalu siap, tidak loyo, tidak santai dan seenaknya sendiri. “Pelopor itu pembaharu. Pelopor harus siap grak! Bukan kok ketika diajak bergerak masih berkata sebentar lagi,” tandasnya.
Kedua, pelangsung. Bahwa kader sebagai penerus estafet perjuangan. “Pelangsung berarti penerus. Berkesinambungan. Bahwa kader Muhammadiyah harus mampu melanjutkan kiprah dalam hal keumatan,” terangnya.
Dalam konteks ini, lanjuntya, tentu bagaimana Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan Ipmawati memerankan tugasnya, yang, tentu, berbeda dengan kami sebagai bapak-bapak di Muhammadiyah.
Ketiga, penyempurna. “Kader harus punya kreatifitas, inisiatif untuk menyempurnakan. Mampu memberi kritik yang konstruktif dan solutif. Bukan hanya pandai mengkritik namun tidak mempunyai solusi,” jelasnya.
Mat Iskan juga berpesan agar kebersamaan dan hubungan antara Ibu dan anak ini senantiasa dikelola dengan baik. “Dalam gerakan Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah harus selalu ada pembaharuan,” pesanya.
Dia berharap pertemuan ini memberikan hasil yang signifikan, mampu mengintegrasikan program antara PCA dan PCNA. “Jangan yang muluk-muluk. Kita mulai dari yang kecil, yang dekat dengan realitas sehari-hari,” imbuhnya. (Nely Izzatul)
Discussion about this post