PWMU.CO-Komunitas Malaysia dan Indonesia di Kuala Lumpur bekerja sama menggelar Berkhatan Beramai-ramai alias sunatan massal, Ahad (25/2018).
Ini merupakan program keempat kalinya diadakan. Tujuannya membantu mengkhitan anak-anak fakir miskin dan juga yatim piatu secara gratis. Organisasi yang terlibat dalam acara ini seperti Pengurus Masjid Zaid bin Haritsah, Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiah Malaysia, Pimpinan Cabang Istimewa Muslimat NU Malaysia, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama, dan Pimpinan Cabang Istimewa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Malaysia.
Acara dimulai pukul 08.00 dibuka oleh Pengerusi Masjid Zaid bin Haritsah Tuan Haji Jaafar bin Hj Ariffin. Acara diresmikan oleh Pengarah (Direktur) Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan (JAWI) Tuan Hj Mohd Ajib bin Ismail.
Tim dokter didatangkan dari Klinik Qualitas Medical Group Sdn Bhd yang sudah bermitra dalam program ini sejak awal pelaksanaannya empat tahun yang lalu.
Peserta khitanan ini 61 anak, termasuk seorang dewasa berumur 20 tahun. Mereka ini di antaranya anak-anak buruh migran dan mahasiswa Indonesia di Malaysia. Setelah pembukaan, anak-anak diarak keliling menggunakan mobil. Meskipun hujan mengguyur, mereka tetap bersemangat.
Selain khitanan massal, ada pula pemeriksaan kesehatan, bekam, dan akupuntur gratis yang disediakan oleh tenaga ahli dari PCIM dan PCIA Malaysia.
Dalam sambutannya, Pengarah JAWI Tuan Haji Mohd Ajib menyampaikan penghargaannya terhadap seluruh komunitas penyelenggara kegiatan ini. Lebih khusus, dia mengapresiasi peran kedua komunitas NU dan Muhammadiyah di Malaysia membantu kegiatan masjid dan anak-anak Kariah Madjid setempat.
”Walaupun masing-masing jamaah NU dan Muhammadiyah di Indonesia memiliki beberapa perbedaan fiqih seperti penentuan waktu berpuasa dan berlebaran, namun di Malaysia kita semua memperhatikan undang-undang dan kearifan lokal sehingga terjaga persatuan dan kebersamaan antar umat di Malaysia,” seloroh Tuan Haji Adib.
Dia bangga dengan program bersama hari ini dan mengajak agar kolaborasi ini dapat diteruskan dan dikembangkan ke berbagai kegiatan lainnya seperti membuka kursus-kursus, peringatan Hari Raya dan juga perayaan hari-hari besar Islam.
Harapan yang sama turut disuarakan oleh kedua pimpinan tertinggi Muslimat dan Aisyiyah Malaysia. Ketua Muslimat Dra Mimin Mintarsih mengatakan, yakin program sosial ini dapat berlanjut melihat animo dan support yang berdatangan.
Sementara Ketua Aisyiyah Nita Nasyithah MEd menekankan aspek silaturahmi antar komponen masyarakat Indonesia di Malaysia sekaligus mendatangkan manfaat bagi orang banyak.
”Kegiatan ini bisa pula dilihat untuk meramaikan peringatan milad 106 Muhammadiyah. Jika tema umum yang diambil adalah Taawun untuk Negeri, maka dengan kegiatan ini kami sedang ber-Taawun dari luar negeri,” katanya. (Tim)