PWMU.CO-RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo menggelar peringatan HUT ke-28 dan milad Muhammadiyah ke-106 tahun serentak, Ahad (25/2018). Semarak acara ini diramaikan dengan khitanan massal, donor darah, bazaar, dan pembagian KornetMu dan RendangMu.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tulangan H Abdul Hakim dalam sambutannya mencoba ngramesi angka 106 tahun.
”Angka 1 diikuti angka 0 sebanyak 6 kali, yang artinya sejuta. Diibaratkan saat ini Muhammadiyah dihadapkan pada sejuta masalah di negeri ini,” ungkapnya.
”Maka tema Taawun untuk Negeri menjadi sangat relevan. Muhammadiyah yang lahir sebelum republik ini ada, kontribusinya sudah tidak perlu diragukan lagi, sambungnya. Muhammadiyah sudah berkarya 106 tahun untuk negeri ini. Mendirikan sekolah, kampus, pondok pesantren, panti asuhan, rumah sakit,” tandasnya.
Semua amal usaha itu, sambung dia, melayani semua masyarakat yang beda aliran, beda suku, bahkan beda keyakinan. ”Muhammadiyah dengan amalan itu tidak pernah teriak-teriak NKRI harga mati,” pungkas pria berjenggot lebat ini.
Terpancing dengan ramesan 106, dr Tjatur Prijambodo MKes, direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah juga ikut ngramesi angka 28 usia rumah sakit ini.
”Angka 28 bermakna, kita ber-2, saya mewakili rumah sakit dan para undangan semua, butuh angka 8 untuk menuju kesempurnaan angka 10,” jelasnya.
Kemudian dokter dengan empat anak ini menjelaskan secara singkat delapan hal itu adalah shalat, takwa, sabar, syukur, ikhlas, suci, menjalankan sunah dan berbakti pada orang tua.
Direktur rumah sakit tipe D ini sekaligus menyosialisasikan calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) H Nadjib Hamid MSi dengan menjelaskan, saat Pemilu nanti, pemilih akan menerima lima kertas warna abu-abu, kuning, merah, biru dan hijau.
”Ambil dulu yang merah, buka, coblos paling kiri, paling bawah, nomer 41,” urainya diiringi tepukan tangan jamaah.
Giliran Nadjib Hamid memberi tausyiah, ternyata wakil ketua PWM Jawa Timur juga tergelitik ikut ngramesi juga. ”Surat ke-41 di Alquran adalah Fussilat. Salah satu ayatnya menjelaskan, orang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya,” jelasnya.
Maka, sambung dia, warga Muhammadiyah harus selalu mengerjakan kebajikan dengan selalu memberi manfaat pada orang lain. Dirinya mendapatkan amanah dari Persyarikatan untuk menjadi calon DPD yang non partai dan sudah selayaknya mendapatkan dukungan dari warga dan simpatisan Muhammadiyah. (Capri)