PWMU.CO-Pembeda Kurikulum 2013 (K-13) dengan kurikulum sebelumnya adalah nilai karakter yang dijadikan sasaran target.
Hal itu disampaikan Dr Dwi Ilham Rahardjo MPd, narasumber dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur dalam Penyegaran Kurikulum 2013 Sekolah Induk Cluster Gresik di Malang, Sabtu-Ahad (24-25/11/2018).
Rahardjo, begitu sapaannya, menjelaskan, dalam implementasi K-13 wajib di satuan pendidikan menjalankan pendidikan karakter yang berorientasi pada pembelajaran literasi.
“Dalam menyongsong membangun generasi emas 2045, satuan pendidikan wajib menjalankan kualitas karakter, literasi dasar, dan kompetensi,” ujarnya di hadapan perwakilan 22 sekolah yang mengikuti acara tersebut.
Satuan pendidikan, menurutnya, harus menerjemahkan dalam bentuk implementasi karakter religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas dalam model pembelajaran dan program pembiasaan.
Selain itu, sambung dia, literasi dasar yang meliputi literasi baca tulis, sains, numerasi, finansial, budaya dan kewarganegaraan, serta teknologi informasi dan komunikasi pun dijalankan sesuai aturan.
Kalau dua komponen tersebut dijalankan, kata dia, maka kompetensi berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi, pasti bisa dicapai.
“Poin penting inilah yang harus jadi PR bersama dalam mengimplentasikan K-13 maka sekolah yang belum menjalankan semua harus berbenah, sehingga K-13 bukan hanya tulisan, tapi dipraktikkan,” tambahnya.
Penyegaran K-13 ini, SD Muhammadiyah 1 GKB dan SD Muhammadiyah Menganti menjadi wakil sekolah Muhammadiyah di Gresik yang ikut berpartisipasi. (Ichwan Arif)