PWMU.CO-Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dra Hj. Noordjanah Djohantini MSi memberikan upgrading materi Kemuhammadiyahan pada seluruh pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah-Aisyiyah Taiwan di Taitung, Ahad (2/12/2018).
PCIM Taiwan terdiri dari Ranting Muhammadiyah Taiwan Utara, Tengah, Timur, dan Selatan. Materi yang disampaikan istri Ketua Umum PP Muhammadiyah itu tentang pengembangan dan penguatan ranting-ranting Muhammadiyah.
”Pimpinan Cabang Muhammadiyah-Aisyiyah Taiwan merupakan cabang istimewa di luar negeri yang sangat cepat perkembanganya,” ujar Noordjanah.
Cabang Istimewa, kata dia, harus dimaknai sebagai semangat dan ghirah untuk bergabung dan bersilaturahim untuk kepentingan menggerakkan dakwah Islam di bawah bendera persyarikatan Muhammadiyah. ”Bisa juga dimaknai sebagai bentuk diaspora warga negara Indonesia untuk membawa rahmat dan semangat pencerahan,” tuturnya.
Menurut dia, refleksi sejarah Muhammadiyah hadir dengan pikiran berkemajuan para kiai sebagai bentuk aktualisasi Islam untuk menyelesaikan masalah sosial. ”Islam hadir untuk menawarkan solusi atas masalah, bukan menciptakan masalah baru,” ujarnya.
Salah satu narasi yang mesti dibangun dalam Cabang Istimewa Aisyiyah Taiwan, kata Djohantini, adalah semangat modernitas. Narasi modernitas inilah yang mendesain Aisyiyah sebagai organisasi perempuan terbesar yang mengawali ikhtiar emansipasi wanita di Indonesia,” ujarnya.
Dalam sesi diskusi, Ketua Lembaga Informasi, Komunikasi dan Teknologi PCIM Taiwan Andi Azhar yang juga pengurus Ranting Muhammadiyah Taiwan menawarkan wacana tentang Fiqih Minoritas bagi negara non Muslim seperti Taiwan.
Wacana yang menarik ini disambut baik oleh Noordjanah Djohantini. Isu seperti ketersediaan makanan halal dan tempat ibadah menjadi isu yang relevan di era global saat ini.
Acara upgrading ini dihadiri oleh Rektor UMY Dr Gunawan Budianto, Ketua BPH UMY Prof Dr Syamsul Anwar. (Ardian)