
PWMU.CO – Relawan medis asal RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri, Jawa Timur Dyan Aprilianingsih memberikan pertolongan medis terhadap Ny Ramla (18) dan bayi yang baru dilahirkannya, Ahad (2/12/19) pukul 00.00.
Pasalnya, bayi warga Dusun Liku, Desa Lambara, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah itu kondisinya mengalami hipotermia yaitu penurunan suhu tubuh secara drastis. Bayi dengan BBLR 2400 gram tali pusarnya juga belum terpotong.
“Sebenarnya, Ny Ramla melahirkan secara normal dengan bantuan dukun beranak. Tapi karena kepercayaan mistis yang cukup kuat dari masyarakat setempat, yakni bayi harus ditaruh di atas nampan bersama ari-ari dan air ketuban, jadinya si Bayi mengalami hipotermia,” kata Dyan ketika dihubungi PWMU.CO, Senin (3/12/18).
Bidan asal RSM Ahmad Dahlan Kediri itu menerangkan, sebelumnya dirinya menerima panggilan untuk membantu wanita yang sedang dalam keadaan persalinan (inpartu) dari Irfan Maulana (30), suami Ny Ramla.
Dyian pun bergegas berangkat menunaikan tugasnya ditemani oleh relawan MDMC Indonesia kluster psikososial bernama Nur Nadia Arfan. Setibanya di lokasi, Dyian menemui bayi dalam kondisi hipotermia dan tali pusat belum terpotong.
Si Bayi, kata dia, seperti kepercayaan setempat, ditaruh di atas nampan jadi satu sama placenta (ari-ari), ketuban, dan darah ibu. Bukan tempat yang kering dan hangat. “Kami datang bayi sudah lahir. Tapi bayi belum terpotong tali pusarnya dan kondisi bayi mengalami hipotermia,” tuturnya.
Dyan pun segera mengambil tindakan dengan membungkus bayi Ny Ramla dengan plastik untuk menghangatkannya. Selain itu, Dyian juga membatu membersihkan sisa placenta dengan cara didigital untuk mengeluarkannya.
“Alhamdulillah, bisa dibersihkan tanpa perlu dirujuk. Tapi tetap harus dalam pemantauan. Jadinya harus sering-sering dikunjungi,” tuturnya. (Aan)