PWMU.CO-Senin (10/12/ 2018) menjadi puncak aksi 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKtP). Komunitas Wanita Muda Muhammadiyah UMSurabaya menggelar kampanye dan edukasi Stop Kekerasan Seksual di lantai dasar Gedung At-Tauhid Tower.
Koordinator aksi Arin Setiyowati MA menyatakan, aksi ini sebagai kritik atas banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkup pendidikan, termasuk di kampus.
Wakil Dekan FAI ini menambahkan, aksi ini dilakukan karena keprihatinan komunitas pada kasus kekerasan seksual yang menimpa mahasiswa UGM Yogya saat KKN di Pulau Seram Maluku.
”Kasus Agni menambah daftar kekerasan seksual pada lingkup kampus dan tentu ini sangat memprihatinkan sehingga kami perlu melakukan aksi ini,” tuturnya.
Dia menambahkan, aksi ini dilakukan agar masyarakat umum, khususnya civitas kampus UMSurabaya tahu dan peduli terhadap isu kekerasan seksual. ”Ini sebagai langkah awal untuk menunjukkan kami peduli terhadap kasus ini,” tambahnya.
Aksi yang berlangsung selama pukul 11.00-15.00 itu dilakukan dengan menggunakan alat peraga berupa dua manekin, laki-laki dan perempuan. Manekin itu digunakan sebagai simbol kekerasan seksual tidak hanya terjadi pada perempuan, tetapi juga laki-laki.
“Warga kampus secara sukarela memberikan dukungan dengan menandai bagian tubuh yang sering mengalami kekerasan seksual pada manekin yang sudah kami siapkan,” katanya.
Mereka yang menyatakan dukungan dan menceritakan pengalaman kekerasan seksual diberikan kaktus dan stiker bergambar STOP Kekerasan Seksual.
Arin menuturkan, kaktus itu digunakan sebagai simbol dukungan pada korban kekerasan seksual. ”Kaktus cocok digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan perjuangan para korban kekerasan seksual,” tuturnya.
Salah satu partisipan yang tidak mau disebutkan namanya menceritakan pengalaman melihat kasus kekerasan seksual. “Saya pernah melihat anak SD dilecehkan,” tuturnya. Dia menambahkan, pelakunya adalah kerabat dekat korban.
Pada saat aksi berakhir, komunitas ini mulai menghitung jumlah stiker pada manekin. Arin menjelaskan, setelah dihitung, ternyata stiker yang paling banyak ditempel di bagian dada dan alat kelamin. (Tari Oak)