PWMU.CO – Ribuan massa umat Islam yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya pada Jumat (28/12/2018) siang, merasa kecewa.
Pasalnya, Konsul RRT di Surabaya Gu Jingqi tidak mau menemui massa aksi yang membanjiri Jalan Mayjend Soengkono No 105 Surabaya.
“Mohon maaf, Konjen RRT Surabaya tidak bisa menemui massa aksi karena sedang tidak berada di tempat,” kata Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Anggi Saputra Ibrahim menyampaikan kepada massa aksi.
Sebagai gantinya, massa aksi menitipkan tututannya terkait dugaan penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh Pemerintah RRT terhadap warga Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, Tiongkok pada Kompol Anggi.
Massa aksi pun dengan tegas meminta Kompol Anggi untuk memberikan tuntutan itu langsung kepada Gu Jingqi. Bahkan, untuk meyakinkan tuntutan umat Islam se-Kota Surabaya itu tersampaikan kepada Gu Jingqi, massa aksi meminta Kompol Anggi bersumpah.
“Sumpah demi Allah SWT dulu baru kita yakin Kompol Anggi akan menyampaikan tuntutan kita pada Konjen RRT,” teriak massa.
Kompol Anggi pun akhirnya menyanggupi desakan massa tersebut. Ia pun bersumpah atas nama Allah SWT untuk menyerahkan tuntutan umat Islam se-Kota Surabaya kepada Kosul RRT di Surabaya.
“Kalau Konjen RRT di Surabaya tidak merespon tututan umat Islam Kota Surabaya dalam waktu dekat ini, maka kita akan mengadakan aksi dengan massa yang lebih besar lagi,” ancam Sekjen Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim Muhammad Yunus.
Hingga akhir, aksi ribuan umat Islam dari berbagai Ormas Islam se-Kota Surabaya seperti Muhammadiyah, GUIB, FPI, LDII, dan lainnya itu pun berlangsung damai dan tertib. Peserta membubarkan diri dengan tertib. (Aan)