![](https://i1.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2019/01/IMG_20190103_143450_884.jpg?fit=696%2C406&ssl=1)
PWMU.CO – Di penghujung tahun 2018, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim menggelar kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2018 dan Penyusunan Program Kerja 2019, di Kota Batu, (29-30/12/18).
Ketua MPKU PWM Jatim dr Sholihul Absor MKes mengatakan, acara itu digelar dengan tujuan untuk evaluasi program kerja tahun 2018 sekaligus membuat program kerja tahun 2019.
Dalam sambutan pengantar, dr Absor—sapaan akrabnya—menekankan bahwa MPKU Jatim harus tetap menjaga stamina dan kesehatan agar tetap menjalankan serangkaian program kerja MPKU Jatim dengan kompak dan gembira.
“Karena tantangan bidang kesehatan ke depan kian berat. Mulai dari rumah sakit dan klinik yang musti menjaga mutu dan keselamatan pasien melalui akreditasi,” ujarnya.
Selain itu, soal rumah sakit dan klinik yang dikepung era ketidakpastian, masalah pembinaan sumber daya insani (SDI) dan menjaga stabilitas dan kekompakan internal.
“Juga perlunya membangun jaringan eksternal, mendorong penambahan amal usaha kesehatan di daerah, melakukan upgrading terhadap penyelenggara (MPKU/Majelis kesehatan) di tingkat daerah maupun cabang. Rangkaian program itu musti dijalankan dengan kompak dan gembira,” ujarnya.
Pertemuan yang dipimpin oleh Sekretaris MPKU PWM Jatim Dr Mundakir MKep itu berbagai persoalan yang ada di tiap divisi dibedah. Mulai Divisi Pembina dan Pengembangan Rumah Sakit, Divisi Pembina SDI dan Pengembangan Jaringan, Divisi Penelitian Kesehatan Masyarakat hingga Divisi Pembina dan Pengembangan Klinik.
Meski sempat beberapa kali pertemuan berjalan alot, tetapi Mundakir berhasil memimpin rapat dengan lancar dan sistematis sesuai jadwal yang direncanakan.
Di akhir acara, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya menyimpulkan hasil diskusi yakni Program Unggulan MPKU Jatim 2019 Pertama, mendorong dan membina daerah yang belum memiliki amal usaha kesehatan untuk segera mendirikan, seperti Labupaten Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Sampang, dan Ngawi.
Kedua, akan me-launching penyatuan IT SIMRS Khanza—sebuah aplikasi yang populer digunakan rumah sakti. Ketiga, pengembangan dan pembelian aset untuk akselerasi proses integrasi IT Ruah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah.
Keempat, mapping klinik dan akreditasi klinik. Kelima mengadakan seminar nasional dari hasil survei dengan isu kesehatan nasional ter-update yang rencananya akan digelar pertengahan 2019.
Keenam menjalin kerjasama dengan lintas majelis untuk sinergisitas pelaksanaan program (Rudi Utomo)
![](https://i1.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2019/01/IMG_20190103_143515_586.jpg?fit=696%2C450&ssl=1)
Discussion about this post