PWMU.CO-Orang sukses itu karena menemukan dua kuncinya. Pertama, pintar. Pintar dengan belajar untuk masa depan dengan menguasai ilmu yang dimiliki. Kedua, beruntung. Beruntung dengan diridhai Allah.
Hal itu disampaikan dai muda Ustadz Syamsudin Nur saat mengisi Tabligh Akbar SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya, Jumat (11/1/2019). Ustadz muda ini biasa tampil bersama Ustadz Maulana di acara Islam Itu Indah TransTV.
“Saya bisa berdiri di sini bukan karena pintar tapi karena ridha Allah yang didapatkan melalui ridha orang tua,” terangnya.
Ia bercerita, saat remaja dia ingin beli sepeda motor ninja. Ternyata ayahnya lebih suka dia naik haji daripada beli motor. Maka uang yang ditabung dimasukkan oleh ayahnya untuk ongkos naik haji. Ia sempat marah kepada ayahnya. Tapi kemudian dia menemukan hikmah atas keputusan ayahnya itu. “Jika waktu itu ayah tidak mendaftarkan saya untuk haji, mungkin saya tidak akan bisa masuk TV”, terangnya.
Ia menukil surat Albaqarah Ayat 216, Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
“Jadi kita harus mencari ridha Allah. Selama kita mempunyai orang tua, raihlah ridha Allah dari orangtua,” tegasnya.
Isak tangis para jamaah mewarnai tabligh akbar tersebut saat Ustadz Syam membaca surat Arrahman. Suaranya yang merdu menambah khusyuk menyimak bacaan Alquran yang dilantunkan hingga banyak yang berurai air mata, apalagi kemudian diberi tafsir yang menyentuh.
Tangisan makin pecah saat Itsnaini Novi kelas XII IPS 1 menyatakan mewakili ibunya yang telah tiada yang sewaktu hidup ingin bertemu Ustadz Syam. “Ustadz Syam, saya ingin mewakili ibu saya yang ingin bertemu Ustadz,” ungkap Itsnaini dengan terbata-bata.
Dia bercerita, setiap hari ibunya selalu melihat program Islam itu Indah dan sangat senang dengan Ustasz Syam. ”Ibu saya selalu mendoakan saya agar kelak bisa memperoleh jodoh seperti Ustadz,” tuturnya dengan berurai air mata. Mendengar cerita itu tak pelak lagi banyak ibu-ibu yang menangis mendengar kisah Iis.
Paparan sebelumnya Ustadz Syam mengupas makna muslim yang bermakna orang Islam. Islam dari kata salam yang artinya keselamatan. Artinya, muslim adalah orang yang memberikan keselamatan.
“Jadi jangan sampai muslim itu menebarkan kebencian. Makanya identitas agama kita kalau ketemu saudara-saudaranya, maka kita sebarkan salam,” terang pria kelahiran tahun 1992 ini.
Imam Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri Depok itu menjelaskan, orang Islam yang sebenar-benarnya adalah yang berakidah benar, selalu beriman kepada Allah dan rasulnya berpegang pada Alquran dan sunnah.
Acara tabligh akbar diakhiri dengan pemberian bingkisan berupa tas sekolah dan alat tulis untuk 25 siswa SD, SMP, SM dan SMK dari panti asuhan Muhammadiyah. (Masitha/Tanti)