PWMU.CO-PRM Mojoroto Balongpanggang Gresik mengadakan pengajian rutin triwulan bertempat di halaman Masjid Muhajirin, Ahad (13/1/2019). Acara dihadiri oleh warga Muhammadiyah dan warga setempat.
Kebetulan hari itu Mojoroto kedatangan santri dan ustad dari Ponpes Maskumambang Dukun yang mengadakan pekan dakwah. Maka ceramah disampaikan oleh Ustadz Harisun SPd, pengajar Ponpes Maskumambang.
Dalam ceramahnya Ustadz Harisun menyampaikan, peran kiai sangat besar dalam pengembangan dakwah Islam di Indonesia. Dai-dai inilah yang mengajarkan Alquran sehingga paham aturan kitab suci.
“Karena itu hargai jasa para kiai. Para kiai pula yang menyelamatkan anak-anak kita dari pengaruh paham liberal,” tuturnya.
Islam, sambung dia, mengajarkan Alquran dan hadits sebagai pedoman hidup dunia untuk menuju akhirat. Islam mengatur pergaulan, perekonomian, penampilan dan lainnya sehingga anak-anak bisa membandingkan dengan paham liberal yang masuk dalam kehidupan kita.
Untuk memudahkan memahami Alquran, Ustadz Harisun memberikan tips. Pertama, berwudhu. “Kedua, jernihkan pikiran dan hati. Tidak akan ada pikiran yang jernih kecuali Allah yang membersihkan.
Menjaga makanan haram masuk ke tubuh juga bagian dari membersihkan hati. Ketiga, jauhi maksiat. Sebab maksiat sangat mengotori hati dan perilaku.
Pada acara ini, panitia pekan dakwah juga mengumumkan santri TPA Muhajirin yang menjuarai lomba untuk menerima hadiah. “Apresiasi ini untuk memotivasi adik-adik agar semangat dalam menuntut ilmu agama, ” kata Mahsus Rofiqi, perwakilan siswa MA Maskumambang.
Lomba yang diadakan meliputi yakni tahfidh, pengetahuan agama Islam dan absensi. Satu per satu santri yang meraih juara dipanggil untuk menerima hadiah. Ada dua nama pemenang yang tidak hadir. Tapi kakeknya datang ke pengajian sehingga yang maju menerima hadiah kakeknya. Para jamaah tertawa melihat ada kakek di antara santri TPQ yang menerima hadiah. (Afi)
Discussion about this post