PWMU.CO-PCM Brondong Lamongan mengadakan pengajian Pimpinan dan turba di PRM Lembor, Ahad (20/1/2019).
Acara bertema Memperkokoh Gerakan Jamaah Menuju Muhammadiyah Berkemajuan itu mengundang Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto SHi.
Dalam ceramahnya Sunanto mengatakan, gerakan dakwah itu harus dimulai dari gerakan substansial, sebelum merambat ke gerakan struktural. Dengan cara ini dakwah itu mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ia mengajak seluruh pimpinan dan warga Muhammadiyah untuk tegas mengawal jihad politik yang sedang dilakukan oleh Muhammadiyah. ”Tetapi hal ini jangan sampai memecah belah gerakan jamaah tapi harus menjadi perjuangan kita semua,” kata Cak Sunan, panggilannya.
Kader Muhammadiyah berpolitik atas restu dan amanah pimpinan. Terjun ke dunia politik untuk kepentingan umat bukan kepentingan pribadi. Kader politik ini memperjuangkan tugas legislasi yang diusulkan persyarikatan.
Karena itulah dia mengatakan, harus ada gerakan penyadaran politik agar warga Muhammadiyah tidak salah dalam memilih caleg dan capres.
PW Muhammadiyah Jawa Timur, ujar dia, sudah menugaskan kader terbaiknya untuk ikut dalam pemilihan legislatif. Caleg ini harus dikawal dan dipilih.
”Dakwah kekuasaan sangat penting. Karena kebijakan-kebijakan itu dihasilkan dari penguasa. Bukan hanya seruan moral di luar penguasa,” tuturnya.
Sebelumnya Ketua PCM Brondong Mat Iskhan mengatakan, Muhammadiyah itu persyarikatan bukan kerumunan. Sudah selayaknya pimpinan, Ortom, AUM, dan warga Muhammadiyah melaksanakan keputusan organisasi dalam Pemilihan Umum ini.
Mengutip pernyataan Din Syamsuddin, dia menegaskan, warga Muhamamdiyah harus memilih Zainuddin Maliki sebagai DPR RI dan Nadjib Hamid sebagai DPD RI. ”Kalau sampai gagal, maka marwah dan martabat Muhammadiyah Jawa Timur yang menanggung malu,” ujarnya. (Nur Agus Rudi)